Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemensos Berikan 23 Orang Telantar Jakarta Identitas, Pendidikan, hingga Keterampilan

Kompas.com - 08/01/2021, 10:20 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Harry Hikmat mengatakan, hingga kini ada 23 warga telantar atau penerima manfaat (PM) telah berada di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Sosial.

Sebanyak 23 PM ini, kata Harry, terdiri dari 8 perempuan dan 15 laki-laki yang rata-rata bermata pencarian sebagai pemulung.

Akan tetapi, dua di antaranya dirujuk ke Balai Lansia Budhi Dharma Bekasi karena perlu perawatan sosial secara intensif.

Baca juga: Jadi Polemik di Medsos, Ini Penjelasan Kemensos soal Blusukan Risma

Harry mengatakan, Kementerian Sosial membuka akses ke program-program kementerian/lembaga lainnya untuk memenuhi hak dasar warga telantar, mulai dari hak mendapatkan identitas kependudukan, hak kesehatan, hingga pendidikan.

"Sejumlah surat sudah ditandatangani oleh Mensos dan telah dikirimkan ke Ditjen Dukcapil, Kemendagri untuk perekaman data kependudukan yang belum tercatat/tidak punya NIK/KTP/KK,” kata Harry dalam keterangan tertulis, Kamis (7/1/2021).

“Ke Kemenkes untuk mendapatkan benefit dari jaminan kesehatan KIS (BPJS) dalam memperoleh alat bantu disabilitas dan Kemendikbud untuk anak-anak yang belum mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP)" ucap dia.

Harry memastikan bahwa para penerima manfaat tersebut tidak memiliki tempat tinggal tetap di Jakarta (gelandangan).

Baca juga: Risma Ingin Giatkan Kolam Lele untuk Warga di Balai-balai Kemensos


Mereka, kata Harry, ada yang tinggal di kolong jembatan, di emperan toko, di gerobak sampah, di pasar di lapak, dan di permukiman kumuh.

"Mereka ditemukan di beberapa lokasi seperti di sekitar Pegangsaan, Pasar Baru, Thamrin, Sudirman, Manggarai. Ada juga rujukan dari Dinas Sosial Subang dan DKI Jakarta," ucap Harry.

Lebih lanjut, Harry menyebutkan, ada dua orang penerima manfaat usia anak yang salah satunya tidak bersekolah. Ia hanya mengenyam pendidikan anak usia dini (PAUD) di Yayasan Education Religion Be Entertainment (ERBE).

Oleh karena itu, Kementerian Sosial meminta keluarga penerima manfaat untuk tinggal di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi dan anak yang sempat putus sekolah diminta untuk melanjutkan sekolah di sekitar Balai.

"Di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, PM dewasa (seperti pemulung) mulai diberikan keterampilan berwirausaha seperti budidaya ikan lele, keterampilan membuat pupuk kompos, budidaya tanaman hidroponik, dan keterampilan lainnya yang dapat memberikan penghasilan bagi PM," ujar Harry.

Baca juga: Serahkan Jabatan Mensos ke Risma, Muhadjir Sebut Prioritas Kemensos Pemutakhiran Data

Kegiatan itu, menurut Harry, merupakan terobosan dan inisiatif Menteri Sosial Tri Rismaharini, terutama soal pembuatan kompos dan daur ulang sampah non-organik, yang juga telah ditawarkan kepada Kementerian untuk diambil sampahnya.

"Kemenkeu, Kemenhub, dan Kementerian ESDM telah mulai menyalurkan sampah dari kantornya ke Balai Pangudi Luhur untuk selanjutnya dilakukan daur ulang sampah oleh para pemulung yang telah jadi binaan balai," tutur Harry.

Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini aktif menemui Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dengan menyusuri jalan-jalan di Ibu Kota.

Hal ini ia lakukan sejak hari pertama menjalankan tugasnya sebagai Mensos guna menjalin interaksi dengan masyarakat bawah.

Risma menginginkan dalam penanganan terhadap PPKS tidak hanya dengan memberikan bantuan atas dasar belas kasihan atau charity base, tetapi juga memperhatikan kemandirian penerima manfaat dalam jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com