Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tutup Kuartal IV 2020 dengan Realisasi Anggaran PEN 83,4 Persen

Kompas.com - 06/01/2021, 19:04 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengaku telah melakukan kerja optimal dalam mengemban tanggung jawab mendorong realisasi program PEN hingga akhir 2020.

Melalui rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (6/1/2021), hingga akhir 2020, dari seluruh alokasi anggaran PCPEN sebesar Rp 695,2 triliun telah terealisasi sementara sebanyak Rp 579,8 triliun atau 83,4 persen.

Sementara itu, Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) yang merupakan bagian dari KPCPEN mengklaim telah mencapai realisasi hampir sebesar 100 persen pada klaster UMKM dan pembiayaan korporasi.

Baca juga: Himbara Sudah Salurkan Dana PEN Rp 192,24 Triliun ke 28,91 Juta Penerima

Khusus klaster perlindungan sosial dan sektoral kementerian/lembaga dan pemda, realisasinya mencapai sekitar 93 persen.

"Kami bersyukur atas usaha akselerasi yang dikoordinasikan oleh Satgas PEN di periode akhir Kuartal IV 2020 sehingga mampu mendorong realisasi maksimal penyerapan anggaran PEN," kata Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara sekaligus Anggota Tim Indonesia Kerja Satgas PEN Kunta Wibawa Dasa Nugraha, Rabu.

Jika dihitung, menurut dia, hingga kini Satgas PEN telah mencairkan Rp 346,8 triliun atau 97,7 persen dari alokasi anggaran yang ditujukan untuk empat klaster ekonomi.

Adapun Satgas PEN dibentuk sejak Juli 2020.

Untuk program sektor UMKM yang bertujuan meringankan kondisi ekonomi masyarakat sekaligus mempertahankan geliat UMKM di tengah pandemi juga diklaim sukses menyerap anggaran Rp 112,44 triliun atau 96,7 persen.

Sementara itu, untuk sektor pembiayaan korporasi ditujukan membantu perusahaan-perusahaan nasional terdampak pandemi, kata Kunta, merealisasikan 100 persen dengan anggaran sebesar Rp 60,73 triliun.

Selanjutnya, di sektor perlindungan sosial, menurut dia, telah terealisasi Rp 220,39 triliun.

Baca juga: Program PEN, Krakatau Steel Dapat Suntikan Rp 2,2 Triliun dari Pemerintah

Untuk sektor dukungan sektoral kementerian/lembaga/pemda tercatat realisasi sebesar Rp 66,59 triliun.

Menurut Satgas PEN, realisasi anggaran yang positif juga terjadi di sektor kesehatan dan intensif usaha.

Hingga akhir 2020, bidang kesehatan merealisasikan anggaran Rp 63,51 triliun, sedangkan bidang insentif usaha terealisasi anggaran Rp 56,12 triliun yakni 46,51 persen dari alokasi yang disediakan sebesar Rp 120,61 triliun.

Lebih lanjut, Kunta merinci bahwa sektor UMKM sukses menjalankan enam programnya dengan baik.

"Program Subsidi Bunga mampu terealisir Rp 12,83 triliun. Program Penempatan Dana mampu menyerap Rp 66,75 triliun, Program Penjaminan Kredit UMKM dapat merealisasikan Rp 2,50 triliun dan Program PPh Final UMKM merealisasikan Rp 670 miliar," papar dia.

Sementara itu, Program Pembiayaan Investasi kepada Koperasi terealisasi Rp 1,29 triliun. Begitu juga dengan Program Banpres Pelaku Usaha Mikro mencapai Rp 28,80 triliun.

Baca juga: Realisasi Program PEN untuk Koperasi dan UMKM Capai Rp 87,083 Triliun

Untuk sektor pembiayaan korporasi, sebut Kunta, berhasil menjalankan empat programnya dengan maksimal.

"Seluruh program, yakni Penyertaan Modal Negara yang mendapat alokasi Rp 24,07 triliun, Pemberian Pinjaman Investasi kepada BUMN sebesar Rp 19,65 triliun, Penjaminan Kredit Korporasi sebanyak Rp 2,01 triliun, dan Pembiayaan Sovereign Wealth Fund sebesar Rp 15 triliun, mampu terealisasi 100 persen," ujar dia.

Ia berharap, beberapa program akan dilanjutkan pada 2021. Utamanya, untuk mempercepat peningkatan ekonomi agar pertumbuhan ekonomi nasional kembali positif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com