JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang WNI berada di kapal tanker milik Korea Selatan yang kini ditahan oleh Angkatan Laut Garda Revolusi Iran. Iran menahan kapal tersebut pada Senin (4/1/2020). Kedua WNI kini dalam kondisi aman.
"Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Korea Selatan di Iran memastikan semua awak kapal aman, dan meminta pembebasan lebih awal kapal tersebut," kata Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dalam pernyataannya, Senin (4/1/2021), seperti dikutip Yonhap yang dilansir dari Kontan.co.id.
Masih melansir Kontan.co.id, DM Shipping selaku operator kapal MT Hankuk Chemi yang ditahan Iran itu mengungkapkan, mereka membawa 20 awak kapal dalam pelayaran tersebut.
Sebanyak 20 awak kapal itu terdiri dari warga negara 5 Korea Selatan, 11 warga negara Myanmar, 2 warga negara Indonesia, dan 2 warga negara Vietnam.
Merespons penahanan kapal MT Hankuk Chemi itu, Korea Selatan pun mengirim kapal perang dari Cheonghae Unit. Kapal tersebut merupakan bagian dari satuan antipembajakan Angkatan Laut Korea Selatan yang ditempatkan di selat Hormuz.
Kapal tersebut diberangkatkan ke perairan tempat dimana Iran menahan kapal MT Hankuk Chemi.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan pun mengatakan akan menangani penyitaan kapal tanker tersebut bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan serta Kementerian Perikanan dan Angkatan Laut multinasional yang beroperasi di perairan terdekat.
Menurut kementerian Luar Negeri Korea Selatan, kapal MT Hankuk Chemi yang sedang berlayar di perairan sekitar Oman, bergerak menuju perairan Iran atas permintaan otoritas Iran.
Bantah mencemari perairan
DM Shipping pun membantah penahanan kapal MT Hankuk Chemi disebabkan oleh pencemaran perairan saat mereka melintas di perairan Iran.
Seorang pejabat DM Shipping yang berbasis di Busan, Korea Selatan, menyatakan, pihak berwenang Iran telah menghubungi awak kapal MT Hankuk Chemi saat berlayar dan dinyatakan tidak ada pencemaran yang ditimbulkan.
Adapun insiden ini terjadi ketika ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran meningkat lantaran Iran mulai melakukan pengayaan uranium hingga 20 persen di fasilitas bawah tanah mereka.
Korea Selatan telah menghadapi kesulitan diplomatik antara AS, sekutu inti, dan Iran. selaku mitra dagang Korea Selatan di Timur Tengah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.