Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serah Terima Jabatan Mensos, Ini Pesan Muhadjir Effendy untuk Risma

Kompas.com - 23/12/2020, 13:18 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan sejumlah pesan kepada Tri Rismaharini.

Pesan tersebut disampaikan dalam acara serah terima jabatan dari Muhadjir yang menjabat sebagai Menteri Sosial Ad Interim kepada Tri Rismharini sebagai Menteri Sosial yang baru, Rabu (23/12/2020).

Muhadjir meminta Risma untuk membangkitkan rasa percaya diri seluruh jajaran Kementerian Sosial (Kemensos) karena kementerian tersebut memiliki peranan penting di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Baca juga: Serahkan Jabatan Mensos ke Risma, Muhadjir Sebut Prioritas Kemensos Pemutakhiran Data

"Untuk jangka pendek harus bisa membangkitkan rasa percaya diri dari seluruh jajaran Kemensos, tak boleh mengalami demoralisasi," ujar Muhadjir.

"Harus bangkit karena tumpuan harapan rakyat Indonesia menghadapi Covid-19 berada di tangan Kemensos," lanjut dia.

Muhadjir pun percaya bahwa Risma telah memiliki pengalaman, terutama selama menjabat Wali Kota Surabaya.

Menurut Muhadjir, dengan pengamalaman sebagai kepala daerah Risma sangat menguasai masalah sosial.

Salah satunya hal fenomenal yang pernah dilakukannya adalah menutup lokasi prostitusi ilegal terbesar di Asia Tenggara Dolly, yang berada di Surabaya, Jawa Timur.

"Saya berharap banyak kehadiran beliau di Kemensos akan betul-betul memberikan suasana yang lebih baik. Kalau selama ini Kemensos sudah baik, saya berharap jadi lebih baik lagi," kata dia.

Oleh karena itu, Muhadjir pun meyakini bahwa Risma merupakan orang yang tepat untuk berada di Kemensos.

Di samping itu, Muhadjir juga berpesan tentang pentingnya pemutakhiran data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang harus dilakukan Kemensos.

"Yang tidak kalah penting adalah yang menjadi program prioritas Kemensos adalah segera melakukan pemutakhiran DTKS," kata Muhadjir dalam acara serah terima tersebut.

Muhadjir mengatakan, pemutakhiran DTKS perlu dilakukan untuk mendukung target zero poverty.

Dengan demikian, reformasi tata kelola DTKS dalam jangka waktu 2020-2024 pun menjadi suatu keharusan.

Baca juga: Risma: Saya Masih Kaget karena Masih Merasa Wali Kota Surabaya

"Sebagai langkah awal yang akan dilakukan yaitu inventarisasi data dan sistem pendataan lintas kementerian/lembaga," ucap dia.

Adapun serah terima jabatan dilakukan Muhadjir yang menjadi Menteri Sosial Ad Interim menggantikan Juliari Batubara yang menjadi tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akibat korupsi dana bantuan sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com