Keenam nama tersebut keluar satu per satu secara bergantian begitu namanya dipanggil Jokowi. Mereka semua kompak mengenakan jaket biru, kemeja putih, dan celana panjang hitam.
Dari keenam menteri baru Jokowi, tiga orang berasal dari partai dan tiga lainnya datang dari kalangan prodfesional.
Baca juga: Ditunjuk Jokowi Jadi Mensos, Risma: Terima Kasih kepada Warga Surabaya
Ketiga menteri yang merupakan kader partai yakni Risma (PDI-P), Yaqut (PKB), dan Sandiaga (Gerindra). Adapun selain merepresentasikan PKB, Yaqut juga merepresentasikan Nahdlatul Ulama yang biasanya mendapat pos kementerian agama dalam beberapa kali periode pemerintahan.
Sementara itu tiga menteri yang berasal dari kalangan profesional ialah Budi Gunadi, Lutfi, dan Trenggono.
Budi Gunadi sebelumnya malang melintang di dunia perbankan. Ia pernah menjabat Direktur Utama Bank Mandiri. Selain itu Budi Gunadi juga pernah menjabat Direktur Utama PT Inalum.
Sedangkan Lutfi merupakan seorang pengusaha. Ia bersama Menteri BUMN Erick Thohir, pernah mendirikan Mahaka Group. Lutfi juga pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan di era Kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono.
Adapun Trenggono merupakan seorang pengusaha di bidang telekomunikasi. Trenggono juga tercatat sebagai bendahara tim kampanye Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019.
Baca juga: Pengusaha: Keputusan Jokowi Tunjuk Lutfi Jadi Mendag Sudah Tepat
Bahkan Trenggono menjadi bendahara tim kampanye Jokowi sejak pengusaha mebel itu mencalonkan diri di Pilkada Solo 2005.
Usai namanya disebut satu per satu oleh Jokowi, keenam menteri baru itu memberikan pidato singkat yang sebagian berisi janji mereka untuk bekerja sekeras mungkin dalam mengemban amanah jabatan.
Risma misalnya, menjanjikan perbaikan data penerima manfaat di Kementerian Sosial serta menjanjikan banyaknya program pemberdayaan masyarakat.
Sedangkan Sandiaga berjanji mengangkat kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang hancur lebur akibat pandemi Covid-19.
“Jutaan lapangan pekerjaan yang di sektor pariwisata maupun ekonomi kreatif berjumlah belasan mungkin puluhan juta harus kita selamatkan,” ujar Sandiaga.
Baca juga: Usai Ditunjuk Jokowi Jadi Menparekraf, Sandiaga Sambangi Rumah Orangtua
Sementara itu Yaqut menjanjikan akan menciptakan situasi kehidupan beragama yang penuh dengan kedamaian dan toleransi.
Ia pun berjanji untuk menghilangkan praktik-praktik keagamaan terselubung yang sejatinya beragenda politik.
“Bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik baik untuk menentang pemerintah atau merebut kekuasaan atau mungkin untuk tujuan yang lain,” kata Yaqut.