Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Zulkarnaen Bentuk Kelompok Teroris JI, Rekrut Ali Imron hingga Amrozi

Kompas.com - 21/12/2020, 10:24 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang perintis kelompok teroris Jamaah Islamiyah, Aris Sumarsono atau Zulkarnaen menceritakan kiprahnya dalam meminang pelaku teror dan aksi terorisme di sejumlah wilayah di Indonesia pada periode sekitar 2000-an.

Sederet aksi terorisme yang digawangi Zulkarnaen bermula ketika ia membentuk tim dengan struktur yang kecil.

Tim ini bekerja untuk merekrut anggota di sejumlah wilayah yang kemudian mendapat pelatihan khusus.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Beberapa DPO Terduga Teroris Jamaah Islamiyah di Lampung

Keberhasilan tim kecil itu meminang sejumlah calon teroris kemudian menjadi cikal bakal kelahiran Jamaah Islamiyah, sebuah kelompok teroris yang dinilai berafiliasi dengan Al Qaeda, organisasi teroris dunia.

"Saya ceritakan, ada penugasan untuk tim Khos. Di mana, ini percepatan untuk men-tadrib (melatih) anggota, juga nanti disediakan apabila satu waktu dadakan ada perlu, ada yang diperintahkan dan bisa digunakan," ujar Zulkarnaen dikutip dari Kompas TV, Senin (21/12/2020).

Dalam pembentukan tim kecil ini, Zulkarnaen merekrut sejumlah calon pelaku teror yang seluruhnya tersebar di seantero Pulau Jawa.

Dalam agenda awal ini, Zulkarnaen berhasil meminang sejumlah nama, Syawad, Sahjio, dan Umar asal Solo.

Baca juga: Ini Rekam Jejak Buronan Bom Bali I Menurut Catatan Densus 88

Kemudian Ilyah dari Kudus, Abdul Mati dari Pemalang, Nuaim dari Jakarta dan Banjarkasi Usman.

Selanjutnya, Ali Imron, Mubarok, Amrozi, dan Usman yang berasal dari Jawa Timur.

Dari perekrutan ini, Zulkarnaen kemudian membagi peran dan tugas anggota yang berhasil dipinangnya.

Zulkarnaen berhasil menancapkan sistem pada awal gerakan dengan cepatnya membentuk kelompok kecil.

Kelompok ini yang kemudian hari menjadi momok yang sangat merepotkan bagi aparat keamanan karena ulah aksi terornya.

"Yang bagian Jawa Timur itu adalah mencari jihandak dan menyimpannya, yang Jawa Tengah ini melatihnya, yang di Jakarta belajar intelijen, sementara seperti itu," kata Zulkarnaen.

Baca juga: Densus 88 Tangkap 32 Orang Terduga Simpatisan MIT Sepanjang 2020

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com