JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meninjau simulasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Dalam kunjungan itu, turut hadir Menteri Kesehatan Terawan Agus Putrantro dan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir.
Muhadjir mengapresiasi inisiasi RSPI Sulianto Saroso untuk melakukan simulasi vaksinasi Covid-19. Namun, dia mengingatkan agar pelaksanaan vaksinasi dilakukan secara hati-hati.
Baca juga: Jokowi: Vaksinasi Covid-19 Gratis Dilakukan Bertahap Mulai Januari 2021
Keamanan serta kenyamanan bagi penerima vaksin juga mesti dipastikan. Selain itu, faktor penyerta yang mungkin akan berdampak negatif terhadap hasil vaksinasi juga harus dipelajari saksama agar dapat diminimalisasi.
"Vaksinasi ini kepentingannya juga sebetulnya sama. Masyarakat ingin aman sehingga bisa beraktivitas kembali dan tentunya kita juga menginginkan agar kondisi sosial ekonomi kita kembali pulih," kata Muhadjir dalam keterangan tertulis.
Sementara itu Abdul Kadir meyakinkan bahwa pelayanan vaksinasi akan berjalan aman sesuai prosedur. Salah satunya dengan memberikan pelatihan bagi petugas dan tenaga kesehatan sebagai vaksinator.
Selain itu, dia mengatakan edukasi tentang vaksin Covid-19 kepada masyarakat juga penting.
Kadir menyebut pemerintah telah menyiapkan konsep komunikasi publik untuk mengajak masyarakat siap melakukan vaksinasi.
Saat ini pemerintah masih menunggu izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari BPOM terhadap vaksin Sinovac.
"Kalau ada rumah sakit-rumah sakit yang sekarang ini banyak mengeluarkan brosur untuk vaksinasi, untuk sementara memang kita masih menunggu rekomendasi dari Badan POM. Setelah itu nanti kemudian baru akan ditentukan vaksin mana yang akan dipakai," katanya.
Baca juga: Jawab Keluhan Pedagang soal Pendapatan, Jokowi: Setelah Vaksinasi Kelihatan Perubahannya
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril menyampaikan dari total 575 tenaga kesehatan yang ada di RSPI Sulianti Saroso, sebanyak 375 orang masuk kriteria untuk divaksinasi.
Mereka dipilih setelah dilakukan screening kesehatan dan dalam kondisi sehat, tidak hamil, serta tidak memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Karena itu, Syahril mengatakan tenaga kesehatan di RSPI Sulianti Saroso siap menjadi penerima vaksin Covid-19 jika izin dari BPOM sudah terbit.
"Saat ini kami sudah membentuk panitia persiapan vaksinasi. Jadi bila vaksin datang insya Allah kami sudah siap, nakes kami di RSPI yang memenuhi persyaratan sehat juga siap divaksinasi dan mudah-mudahan vaksinasi nanti berjalan lancar dan menambahkan imunitas bagi nakes di RSPI," ujar Syahril.
Terkait vaksinasi Covid-19, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa pemerintah akan menggratiskan vaksin Covid-19 secara menyeluruh.