JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto begitu yakin bahwa calon wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka meraih kemenangan penuh pada Pilkada 2020 berdasarkan hasil hitung cepat sementara.
Bambang mengatakan, putra Presiden Joko Widodo itu terbukti menjadi pilihan masyarakat Solo. Menurut dia, hal itu sekaligus menepis isu dinasti politik yang kerap dikaitkan kepada Gibran.
"Kalau pilkada seperti Mas Gibran ini kan pilihan rakyat. Kalau dia jelek, pasti tidak bakal dipilih," kata Bambang dalam keterangan pers, Jumat (11/12/2020).
Menurut penghitungan sementara Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDI-P, Gibran dan Teguh Prakosa meraih 86,7 persen suara. Angka ini jauh mengungguli pasangan calon Bagyo Wahyono dan FX Suparjo.
Tingkat partisipasi masyarakat yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS) juga diklaim mencapai 70,71 persen.
Sementara itu, rilis real count KPU Solo hingga pukul 09.22 WIB dengan suara masuk 51,43 persen, pasangan Gibran-Teguh meraih 114.101 suara atau 86,4 persen.
Adapun pasangan nomor urut 02 Bagyo Wahyono dan FX Supardjo memperoleh 17.984 suara atau 13,6 persen.
"Artinya, tingkat legitimasinya tinggi. Jadi Mas Gibran terpilih secara legitimate," ujar Bambang.
Selain di Solo, Bambang mengatakan, kader PDI-P juga meraih kemenangan di 16 daerah lain di Jawa tengah.
Menurut dia, perolehan kemenangan kader PDI-P di 17 dari 21 daerah di Jawa Tengah itu melebihi target partai, yaitu 15 daerah.
"Mengukuhkan Jawa Tengah sebagai kandang banteng yang tak tercerabut dari akarnya," kata Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah itu.
Di DI Yogyakarta, Bambang mengatakan, kader PDI-P juga menang di dua dari tiga daerah yang menyelenggarakan Pilkada. Kedua daerah itu adalah Sleman dan Bantul.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, kemenangan para kader PDI-P pada Pilkada Jawa Tengah dan Yogyakarta adalah sebuah tanggung jawab besar untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, dan menyejahterakan rakyat.
Hasto menyebutkan, Presiden Joko Widodo yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo sebagai contoh pemimpin daerah yang baik.
"Kepemimpinan yang baik akan menghasilkan legitimasi yang kuat di mata rakyat sehingga pada Pilkada 2010, Pak Jokowi terpilih dengan raihan 90 persen," kata Hasto.
Baca juga: Kerja Keras Kader PDI-P Militan di Balik Unggulnya Gibran-Teguh
Hasto pun mengingatkan para kader PDI-P untuk menjadi pemimpin yang dapat menyatu dengan kekuatan rakyat.
Menurut dia, hal tersebut juga merupakan pesan yang selalu disampaikan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
"Apa pun isu negatif yang disampaikan seperti isu dinasti politik, Ibu Mega selalu menyerukan bahwa kekuatan utama kita adalah mengorganisir rakyat. Mendekatlah ke rakyat," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.