Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Presiden Jokowi Gamang Sikapi 2 Menterinya yang Terjerat Kasus Korupsi…

Kompas.com - 11/12/2020, 17:12 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

Sumber kompas.id

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo hingga kini belum mengambil keputusan untuk menunjuk pengganti dua pembantunya yang telah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Keduanya yaitu Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo serta Menteri Sosial Juliari Batubara. Edhy ditangkap Komisi Antirasuah pada 25 November lalu terkait kasus dugaan korupsi benih lobster. 

Sementara Juliari, menyerahkan diri kepada Komisi Antikorupsi pada Minggu (6/12/2020) dini hari, setelah sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan bantuan sosial terkait penanganan Covid-19 di wilayah Jabodetabek tahun 2020.

Alih-alih segera menunjuk pengganti, Jokowi justru hanya memberikan pernyataan normatif kepada publik saat menanggapi kedua anak buahnya yang tersangkut kasus rasuah.

Baca juga: Pengamat: Jokowi Akan Sulit Ambil Keputusan Strategis jika Posisi Menteri Dibiarkan Kosong

Seperti pada saat menanggapi penangkapan Edhy. Tanpa menyebut nama pejabat yang ditangkap, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan bahwa pemerintah menghormati proses hukum yang tengah berjalann di KPK.

"Saya percaya KPK bekerja transparan, terbuka, dan profesional," kata Jokowi seperti dilansir dari Kompas.id.

Demikian halnya saat Juliari ditangkap. Ia menyatakan bahwa seharusnya pejabat negara menciptakan sistem yang dapat menutup celah korupsi.

”Itu uang rakyat, apalagi ini terkait bansos penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang sangat dibutuhkan rakyat,” kata Jokowi.

Gamang

Ada yang berpendapat, sejatinya Presiden Jokowi diuntungkan secara politik dengan penangkapan dua menterinya itu. Sebaliknya, ada pula yang menduga, Presiden Jokowi justru dirugikan sehingga Presiden hati-hati dan bijak menyikapi penahanan dua pembantunya dari partai.

Baca juga: Dua Menteri Terjerat Korupsi, Sekjen PPP Minta Jokowi Segera Tunjuk Pengganti

Pendapat yang menilai Jokowi diuntungkan, menilai lantaran baru setahun pemerintahannya berjalan, keduanya sudah ketahuan menyalahgunakan kepercayaan dan kebijakannya.

Karena itu, keduanya tak akan lagi ada di pemerintah sehingga jalannya pemerintahan ke depan bisa lebih baik lagi karena adanya kepercayaan dan dukungan publik untuk mengganti dua menteri yang membuat malu pemerintah.

Bahkan, dengan terjeratnya dua menteri itu, Presiden Jokowi seolah diuntungkan karena penangkapan kedua menterinya itu seolah menjawab kritikan yang menilai KPK dilemahkan, seiring revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK menjadi UU No 19/2019.

Terlebih tangkapannya adalah dua menteri yang tentu dinilai sebagai penangkapan besar oleh publik.

Namun sebaliknya, karena dua menterinya berasal dari partai politik, yaitu Gerindra dan PDI Perjuangan, maka tidak mudah bagi presiden untuk mengambil sikap tegas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com