Dalam waktu dekat, ada tiga kegiatan yang bisa menaikkan penularan Covid-19, yakni pilkada, libur akhir tahun, dan penerapan kegiatan belajar tatap muka.
Sehingga, menurut Zubairi, pemerintah perlu melakukan evaluasi secara berkala terkait perubahan kebijakan atau menentukan kebijakan baru.
"Ini soal nyawa rakyat, sebelum semua kian memburuk," ucap Zubairi.
Waspada euforia pilkada
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra justru memprediksi akan ada kenaikan kasus baru Covid-19 setelah pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember.
Hal itu berkaca dari kegiatan libur panjang dan aksi demonstrasi yang sebelumnya selalu berdampak pada kenaikan kasus positif Covid-19.
"Soal kasus naik atau tidak pasti akan naik, tidak mungkin tidak. Sebab cuti liburan saja setelahnya ada kenaikan kasus (Covid-19)," ujar Hermawan dalam diskusi persiapan Pilkada 2020 yang digelar secara daring, Sabtu (5/12/2020).
Baca juga: Cegah Peningkatan Kasus Covid-19, Pemerintah Diminta Waspadai Euforia Pilkada dan Libur Akhir Tahun
Ia mengatakan, pada hari pemungutan suara nanti lebih dari 100 juta orang yang pergi ke TPS. Jumlah ini merujuk kepada jumlah pemilih tetap.
Hermawan membandingkan kondisi itu dengan aksi demonstrasi yang melibatkan ratusan orang.
"Pada saat demonstrasi saja kita sudah ngeri membayangkan dampaknya. Apalagi saat pilkada nanti. Di sana juga ada kelompok rentan, ibu hamil, lansia, penyandang disabilitas, penderita komorbid dan sebagainya," tegas Hermawan.
Baca juga: Ini Tata Cara Pemungutan Suara Pilkada 2020 bagi Pasien Positif Covid-19
Ia mengingatkan, secara psikologis masyarakat masih memandang pilkada sebagai pesta demokrasi. Sehingga ada kegembiraan dan euforia ketika pelaksanaannya.
Euforia itu yang perlu diwaspadai karena berpotensi menyulitkan pengaturan di lapangan.
"Yang diatur kedatangan sesuai jadwal, belum tentu dia nurut. Karena ada keinginan bergabung dengan euforia pesta demokrasi tadi," ujar Hermawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.