Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19: Datangnya Vaksin Bukan Berarti Pandemi Langsung Berakhir

Kompas.com - 27/11/2020, 19:39 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyebut, pemerintah masih terus menyiapkan vaksin Covid-19.

Namun, ia mengingatkan, meskipun nantinya vaksin sudah dapat digunakan, virus corona tak bisa begitu saja hilang. Ditemukannya vaksin Covid-19 bukan berarti menyebabkan pandemi langsung berhenti.

"Vaksin bukan solusi total untuk menghilangkan virus tersebut. Datangnya vaksin Covid,19 bukan berarti pandemi langsung berakhir," kata Reisa melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (27/11/2020).

Menurut Reisa, vaksin berfungsi untuk mencegah penularan virus. Vaksin digunakan untuk menciptakan kekebalan tubuh agar dapat melawan penyakit tertentu.

Baca juga: Menristek Sebut Butuh 360 Juta Dosis Vaksin untuk Capai Herd Immunity Covid-19

Reisa menjelaskan, tubuh manusia memiliki sistem imun yang berfungsi memberikan perlindungan terhadap serangan virus atau bakteri. Namun, sistem imun ini membutuhkan pengenalan terhadap jenis-jenis kuman penyebab penyakit.

Sehingga, apabila di kemudian hari virus atau bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh manusia, maka tubuh sudah siap untuk melawan dan mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan virus atau bakteri itu.

Dengan demikian, kata Reisa, tujuan utama vaksin adalah membuat tubuh mengenal jenis kuman pembawa penyakit dan menjadikan tubuh kebal terhadap penyakit tersebut.

"Jadi saat vaksin masuk ke tubuh kita, prinsipnya pun sama, tubuh kita langsung mendeteksinya sebagai sebuah ancaman infeksi. Maka tubuh kita akan membentuk sistem untuk membuat kekebalan tubuh atau antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit tersebut," ujar Reisa.

Baca juga: Wapres Minta MUI dan Tokoh Agama Bangun Kesadaran Pentingnya Vaksin Covid-19

"Tubuh kita ini akan mengingat apa yang harus diwaspadai sehingga jika ada virus bakteri atau kuman penyebab penyakit yang masuk dapat dilawan," jelasnya.

Reisa menyebut, pemerintah saat ini tengah melakukan uji klinis terhadap calon vaksin. Proses pengujian dilakukan berlapis-lapis untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksin.

Ia pun kembali mengingatkan, jika vaksin sudah dapat digunakan, masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan mulai dari mencuci tangan, memakai masker, hingga menjaga jarak.

"Dan melindungi orang lain menjalankan pola hidup sehat, makan makanan bergizi seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup dan terakhir lengkapi dengan turut mensukseskan program vaksinasi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com