Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Minta Penyaluran Bansos di Papua Dikawal agar Sampai dan Tepat Sasaran

Kompas.com - 25/11/2020, 17:33 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta penyaluran bantuan sosial di Papua dikawal agar sampai dan tepat sasaran

Hal tersebut dikarenakan letak geografis Papua yang berbeda dengan daerah lainnya di Tanah Air.

"Saya mohon dukungan semua pihak khususnya dari TNI-Polri untuk ikut membantu mengawal tenaga penyalur bantuan-bantuan ini supaya aman, lancar penyalurannya dan betul-betul sampai di tangan keluarga penerima manfaat (KPM)," kata Muhadjir saat kunjungan kerja ke Papua, dikutip dari siaran pers, Rabu (25/11/2020).

Muhadjir megatakan, pola pemberian bantuan dari pemerintah di Papua cukup berbeda dengan wilayah lain.

Baca juga: Jokowi Minta Menteri Sosial Segera Salurkan Bansos Awal Januari 2021

Hal tersebut menyebabkan tidak semua bantuan bisa disalurkan secara biasa sehingga harus ada cara yang dilakukan secara luar biasa.

Ia mencontohkan, program sembako yang jika di tempat lain cukup menggunakan Bank Himbara tetapi di Papua sebagian besar kabupaten/kota atau wilayahnya tidak didukung sinyal yang kuat bahkan blank spot.

Sementara penyaluran melalui Bank Himbara membutuhkan sinyal yang kuat untuk melakukan transaksi dan penyalurannya.

"Oleh sebab itu, upaya optimalisasi guna memastikan bantuan sampai di tangan KPM dilakukan dengan menerapkan mekanisme alternatif, yaitu PT Pos mengantarkan bantuan program sembako Tunai ke KPM," kata dia.

Baca juga: Pemerintah Dorong Penyaluran Bansos Melalui Teknologi Digital

Dalam kunjungan tersebut, Muhadjir juga memastikan agar wilayah perbatasan di Papua tidak luput dari penyaluran bantuan tersebut.

Salah satunya adalah Kampung Skouw Sae, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.

Kampung Skouw Sae merupakan gerbang terdepan Indonesia yang terletak di dalam Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia dengan Papua Nugini.

Masyarakat di wilayah perbatasan Skouw diketahui telah menerima berbagai program perlindungan sosial dari pemerintah.

Mulai dari bantuan Program Sembako (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Sosial Tunai (BST).

Dalam kesempatan itu pula, Muhadjir menyerahkan secara simbolis bantuan dan jaminan sosial dari kementerian dan lembaga terkait.

Baca juga: UMK Papua 2021 Tak Naik, Pemprov: Mungkin karena Pandemi Covid-19

Antara lain bansos program sembako, PKH, BST dari Kementerian Sosial, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bantuan Produktif usaha Mikro (BPUM) dari Kementerian Koperasi dan UKM, serta bantuan kredit usaha rakyat dari BNI.

Selain itu, diberikan pula bantuan masker dari BNPB, bantuan susu pertumbuhan, dan permainan penunjang pengetahuan untuk anak-anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Termasuk penyerahan berbagai program jaminan sosial seperti untuk tenaga pekerja informal dan klaim jaminan sosial ketenagakerjaan dari BPJS Ketenagakerjaan, serta penambahan kuota penerima bantuan iuran kesehatan dari BPJS Kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com