Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cendekiawan Muslim: Islam dan Demokrasi di Indonesia Bisa Jalan Bareng

Kompas.com - 17/11/2020, 13:43 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cendekiawan Muslim Nahdlatul Ulama Ulil Abshar Abdalla menilai, di tengah pandemi Covid-19, Indonesia masih bisa menunjukkan satu tren positif ke dunia barat.

Satu yang ia sebut adalah soal Islam dan demokrasi. Menurut dia, antara Islam dan Demokrasi di Indonesia bisa berjalan bersama.

Hal tersebut ia katakan setelah melihat pengalaman yang dimiliki Indonesia paska reformasi.

"Pertanyaan yang menjengkelkan sebenarnya selama ini yang diungkapkan oleh media Barat atau Pandit di Barat itu, selalu pertanyaan yang juga mengandung semacam tuduhan ya bahwa Islam tidak kompatibel dengan demokrasi," kata Ulil dalam diskusi virtual bertajuk "Nasib Demokrasi di Masa Pandemi" Selasa (17/11/2020).

Baca juga: Demokrasi RI Dinilai Sedang Dikepung Masalah, Ketidakpastian Ekonomi hingga Pandemi

"Nah, Indonesia dengan pengalaman reformasinya, menunjukkan bahwa Islam dan Demokrasi itu bisa coexist," sambungnya.

Ulil juga menjelaskan bahwa dari beragam riset global, sebenarnya Islam tidak memiliki keberatan apapun dengan demokrasi.

Artinya, lanjut dia, penerimaan umat Islam terhadap demokrasi itu cukup tinggi sekali.

Ia juga mengatakan bahwa hal ini sebenarnya sudah terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi di negara global.

Ia juga berpendapat, keseimbangan antara Islam dan Demokrasi ternyata juga ditunjukkan oleh kelompok Islam yang selama ini dianggap membenci demokrasi.

Baca juga: Cendekiawan Muslim: Demokrasi Dinilai Kurang Efektif Genjot Investasi dan Tangani Pandemi

"Misalnya kelompok yang disebut dengan Ikhwanul Muslimin dan kelompok yang terafiliasi dengan gerakan ini di mana-mana. Itu sebenarnya mereka partisipan yang aktif di banyak negara di dalam demokrasi," jelasnya.

Salah satu contoh tokoh Tunisia yang menjadi inspirasi dari Gerakan Ikhwanul Muslimin, kata dia, adalah Rachid Ghannouchi.

Menurut Ulil, Rachid telah menunjukkan bagaimana kelompok Ikhwanul Muslimin menerima demokrasi.

Ia menambahkan, sosok Rachid juga memiliki pemikiran yang baik tentang hubungan antara Islam dan negara.

Baca juga: Wapres: Hambatan Harus Diatasi Umat Islam dalam Pengembangan SDM adalah Cara Berpikir

Sementara itu, sependapat dengan Ulil, pengamat Sosio-Politik Fachry Ali juga mengatakan bahwa berjalan bersamanya Islam dan Demokrasi di Indonesia menunjukkan perubahan politik yang harus dipuji.

Ia pun bercerita bagaimana dirinya sempat mengikuti seminar internasional di Turki pada 2004.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com