JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, salah satu hambatan yang perlu diatasi dari peranan umat Islam untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) adalah cara berpikir.
Hal tersebut disampaikan Ma'ruf Amin dalam webinar yang diselenggarakan UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Banten, Selasa (16/11/2020).
"Bagi saya masalah utama dalam peran umat Islam untuk pengembangan SDM justru adalah bagaimana umat Islam mampu mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pengembangan SDM itu sendiri," kata Ma'ruf.
"Beberapa hambatan yang perlu diatasi antara lain soal cara berpikir sempit dan tidak terbuka terhadap perkembangan," ujar dia.
Baca juga: Jubir Wapres: Pemerintah Lanjutkan Bantuan bagi UMKM pada 2021
Ma'ruf mengatakan, dirinya tidak ingin umat Islam ikut ke dalam arus berpikiran sempit, seperti fenomena yang muncul belakangan ini.
Ia mencontohkan, cara berpikir sempit yang saat ini muncul adalah muncul ketidakpercayaan bahwa Covid-19 adalah nyata.
Selain itu, pikiran yang mempercayai teori-teori konspirasi tanpa memahaminya dengan akal sehat dan pengetahuan juga banyak dialami.
"Cara berpikir sempit itu juga merupakan salah satu penyebab munculnya sifat egoistik, tidak menghargai perbedaan pendapat serta tidak mau berdialog," kata Ma'ruf.
Baca juga: 6 Bulan Pandemi Covid-19: Hoaks dan Teori Konspirasi yang Memperparah Penanganan...
Ma'ruf mengatakan, cara berpikir sempit juga melahirkan pola pikir radikal yang menjustifikasi kekerasan dalam menyelesaikan masalah.
Padahal, kata dia, dengan jumlah penduduk muslim yang hampir mencapai 90 persen, maka peranan umat Islam akan sangat mempengaruhi maju mundurnya suatu bangsa, tidak terkecuali dalam hal pengembangan SDM di Tanah Air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.