Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Survei: Ketakutan Terhadap Covid-19 Bisa Ubah Perilaku Jadi Lebih Baik

Kompas.com - 05/11/2020, 19:40 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - United Nations Children's Fund (UNICEF) Communications Development Specialist, Rizky Ika Syafitri menerangkan, apabila ketakutan dimanfaatkan dengan benar, bisa mengarahkan ke arah perilaku yang lebih baik.

"Pasalnya, jika tidak diolah dengan baik, ketakutan hanya akan jadi ketakutan saja, tidak menjadi aset untuk mengolah perubahan perilaku,"ujarnya.

Hal itu ia sampaikan dalam acara Dialog Produktif yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (04/11/2020).

Menurut Rizky, memanfaatkan ketakutan agar bisa menjadi perilaku baik itu telah dibuktikan  survei AC Nielsen bekerjasama dengan UNICEF.

Baca juga: 8 Bulan Pandemi, Persentase Kasus Kematian Covid-19 di RI Masih di Atas Dunia

"Survei menunjukkan, 69,6 persen responden di 6 kota besar di Indonesia mengaitkan Covid-19 dengan aspek negatif," kata Rizky seperti dimuat Covid19.go.id.

Adapun aspek negatif yang dimaksud Rizky seperti, berbahaya, menular, darurat, mematikan, menakutkan, khawatir, wabah, pandemi, dan penyakit.

"Dari survei itu, mayoritas responden yang mengasosiasikan Covid-19 dengan aspek negatif, bisa mengarahkan perilaku untuk bertindak positif dalam mencegah penularannya," ujarnya.

Rizky menuturkan, perilaku positif itu dilakukan masyarakat dengan memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan (3M) sesuai rekomendasi dari para ahli dan dokter.

Baca juga: Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Salatiga Tunggu Kasus Covid-19 Melandai

"Hal itu dibuktikan dengan survei yang menunjukkan 31,5 persen dari seluruh responden melakukan seluruh perilaku 3M secara disiplin," kata Rizky.

Kemudian, sambung Rizky, 36 persen dari total jumlah responden melakukan dua dari perilaku 3M. Sementara itu, 23,2 persen masyarakat melakukan 1 dari perilaku 3M.

"Sedangkan responden yang sama sekali tidak patuh melakukan 3M hanya 9,3 persen," kata Rizky.

Baca juga: Satgas: Jangan Sampai Indonesia Alami Gelombang Kedua Covid-19

Dalam acara tersebut, Rizky juga mengungkapkan, 71 persen responden berpikir penularan Covid-19 melalui orang batuk dan bersin.

"Hanya 23 hingga 25 persen responden yang menyebutkan penularan Covid-19 melalui berbicara dan bernafas," kata Rizky.

Rizky menegaskan, untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya perubahan perilaku ini, perlu media penyaluran yang tepat.

"Sumber informasi yang paling dipercayai masyarakat mengenai Covid-19 ini adalah media massa televisi, kemudian diikuti koran, radio, media sosial, WhatsApp Group, pemberitaan media online, dan situs internet," paparnya.

Baca juga: Kemensos Anggarkan Rp 87 Triliun untuk Bansos Covid-19

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com