Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19: Masih Ada Kerumunan di Tempat Wisata saat Libur Panjang

Kompas.com - 05/11/2020, 19:16 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pada masa libur panjang 28 Oktober-1 November 2020, terjadi peningkatan pengunjung di sejumlah tempat wisata hingga 90 persen.

Namun demikian, peningkatan jumlah wisatawan itu tak diimbangi dengan disiplin protokol kesehatan yang ketat. Hal ini terlihat dari masih adanya pengunjung yang berkerumun di sejumlah lokasi wisata.

"Di berbagai lokasi wisata, terlihat masyarakat masih berkerumun. Hal ini tentu sangat disayangkan," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube BNPB Indonesia, Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Jemaah Umrah yang Kembali ke Indonesia Diminta Tes Covid-19 dan Karantina

Wiku menyebut, fakta ini menunjukkan bahwa masih ada PR untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam menjaga jarak 1,5-2 meter.

Meski demikian, positifnya, mayoritas wisatawan sudah cukup patuh dalam mengenakan masker.

Selain itu, secara umum, berbagai destinasi wisata sudah menyediakan tempat cuci tangan bagi pengunjung.

Fasilitas ini dinilai penting lantaran memudahkan pengunjung untuk membersihkan tangan, baik sebelum ataupun sesudah mengunjungi lokasi wisata.

Wiku melanjutkan, masa libur panjang juga meningkatkan jumlah pengunjung di pusat perbelanjaan dan restoran.

Di dua lokasi ini terlihat masyarakat belum sepenuhnya mematuhi protokol kesehatan dalam hal penggunaan masker dan jaga jarak.

"Beberapa tempat, kerumunan baik itu di mall di Pulau Bali, di restoran di Jawa Barat, bahkan juga kedai atau warung di Riau, di mana jaga jarak sudah dilakukan tetapi masih berkerumun dan cukup lama setelah selesai menikmati hidangan. Begitu juga kerumunan di depan ruko di Jawa Barat serta mall di Bali," ujar Wiku.

Wiku pun mewanti-wanti masyarakat untuk disiplin menerapkan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, di mana pun dan apa pun aktivitasnya.

Baca juga: Satu Perusahaan Telemarketing di Sleman Jadi Klaster Penularan Covid-19

"Protokol kesehatan 3M ini merupakan upaya perlindungan utama bagi kita dan orang-orang terdekat dari paparan Covid-19. Apabila kita lengah sedikit saja maka kita telah membuka diri terhadap potensi tertular Covid-19," kata dia.

Oleh Wiku, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di daerah juga diminta untuk terus melakukan pengawasan dan penegakkan disiplin masyarakat agar kasus positif Covid-19 dapat ditekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com