JAKARTA, KOMPAS.com - Data pemeriksaan terkait Covid-19 dalam beberapa hari terakhir makin menurun. Penurunan ini terlihat dari jumlah spesimen dan jumlah orang yang diperiksa secara harian.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, rendahnya pemeriksaan atau testing terjadi karena beberapa hal.
"Misalnya, jumlah titik testing yang tersebar luas, kapasitas laboratorium yang terbatas, keterbatasan reagen, maupun juga SDM (sumber daya manusia) yang perlu ditambah," ujar Wiku ketika dikonfirmasi Kompas.com, Senin (2/11/2020).
Baca juga: Jokowi: Jangan Teledor, di Eropa Sudah Muncul Gelombang Kedua Covid-19
Menurut Wiku, kondisi ini akan menjadi bahan evaluasi.
Terutama bagi pemerintah untuk tetap memasifkan upaya testing maupun tracing, baik dengan memperbanyak jumlah lab maupun kualitas laboratorium.
"Soal detail penyebabnya, bisa ditanyakan kepada pihak Kementerian Kesehatan yang mengetahui lebih detail terkait operasional pencatatan dan pelaporan yang ada di lapangan," tambah Wiku.
Baca juga: Perjalanan 8 Bulan Pandemi Virus Corona di Indonesia
Adapun pandemi Covid-19 di Indonesia telah berlangsung selama delapan bulan, pada Senin (8/11/2020), dihitung dari 2 Maret 2020 saat Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama di Indonesia.
Hingga hari ini, total ada 415.402 kasus Covid-19 di Indonesia. Selain itu, secara akumulatif ada 345.566 pasien yang telah sembuh sembuh dan 14.044 pasien meninggal dunia setelah tertular Covid-19.
Sebanyak 415.402 kasus Covid-19 didapatkan setelah ada penambahan 2.618 kasus.
Sementara, 2.618 kasus baru diperoleh dari pemeriksaan terhadap 26.661 spesimen yang diambil dari 20.146 orang selama 24 jam terakhir. Dengan kata lain, satu orang bisa diambil lebih dari dua kali spesimennya.
Data kasus harian menurun
Adapun jika dirunut berdasarkan data harian sejak 27 Maret 2020, penambahan kasus harian Covid-19 terus menurun.
Berdasarkan data harian yang dibagikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pada 27 Oktober tercatat ada 3.520 kasus baru.
Penambahan kasus ini didapatkan dari pemeriksaan terhadap 37.438 spesimen yang diambil dari 28.700 orang. Sementara itu, jumlah suspek pada 27 Oktober tercatat sebanyak 169.479 orang.
Baca juga: 8 Bulan Pandemi di Indonesia, 4 Hari Terakhir Pemeriksaan Spesimen Tak Capai Target
Kemudian, pada 28 Oktober 2020, tercatat penambahan kasus baru sebanyak 4.029.
Penambahan kasus ini didapatkan dari pemeriksaan terhadap 40.572 spesimen yang diambil dari 27.344 orang. Sementara itu, jumlah suspek pada 28 Oktober tercatat sebanyak 169.833 orang.
Kemudian, pada 29 Oktober 2020, tercatat ada penambahan sebanyak 3.565 kasus baru Covid-19 dalam waktu 24 jam.
Penambahan kasus itu didapatkan dari pemeriksaan terhadap 34.317 spesimen yang diambil dari 25.393 orang. Sementara itu, jumlah suspek pada 29 Oktober tercatat sebanyak 68.888 orang.
Baca juga: 8 Bulan Pandemi, Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Kini Ada 55.792
Pada 30 Oktober 2020, tercatat ada 2.897 kasus baru Covid-19.
Penambahan kasus itu didapatkan dari pemeriksaan terhadap 24.854 spesimen yang diambil dari 23.278 orang. Sementara, jumlah suspek pada 30 Oktober tercatat sebanyak 68.292 orang.
Selanjutnya, pada 31 Oktober 2020, ada penambahan 3.143 kasus baru Covid-19.
Penambahan kasus itu didapatkan dari pemeriksaan terhadap 29.001 spesimen yang diambil dari 27.459 orang. Sementara itu, jumlah suspek pada 31 Oktober tercatat sebanyak 67.900 orang.
Baca juga: 8 Bulan Pandemi di Indonesia, Pasien Meninggal akibat Covid-19 Mencapai 14.044
Pada 1 November 2020, ada penambahan 2.696 kasus baru Covid-19 yang terjadi dalam 24 jam.
Penambahan kasus itu didapatkan dari pemeriksaan terhadap 23.208 spesimen yang diambil dari 17.971 orang. Sementara itu, jumlah suspek pada 1 November tercatat sebanyak 61.215 orang.
Selain penambahan kasus harian Covid-19, jika merujuk dari data selama tujuh hari terakhir, ada kecenderungan jumlah spesimen yang diperiksa menurun.
Baca juga: UPDATE 8 Bulan Covid-19 RI: Total Kasus 415.402, Bertambah 2.618
Rata-rata suspek yang diperiksa secara harian berkisar di angka 30.000 sampai 40.000 spesimen. Bahkan dalam beberapa hari, pemeriksaan harian spesimen berada di bawah angka 30.000 spesimen.
Artinya, jumlah spesimen yang diperiksa berada di bawah target harian pemerintah.
Selain itu, jumlah suspek juga cenderung menurun. Kondisi itu sejalan dengan turunnnya jumlah orang yang diperiksa secara harian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.