Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Bonus Demografi, Indeks Pembangunan Pemuda Indonesia Masih Sangat Rendah

Kompas.com - 26/10/2020, 17:10 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, capaian indeks pembangunan pemuda (IPP) Indonesia pada tahun 2019 masih sangat rendah.

Skor IPP Indonesia hanya 51,50. Padahal IPP merupakan salah satu alat ukur untuk menilai kemajuan pembangunan pemuda di Indonesia,

"Capaian IPP kita masih sangat rendah, pada tahun 2019 kita berada skor 51,50," ujar Muhadjir dalam acara Dialog Nasional Pemuda Tahun 2020 secara daring, Senin (26/10/2020).

Muhadjir mengatakan, penilaian IPP dilakukan berdasarkan 15 indikator yang masing-masing dikelompokkan ke dalam lima domain.

Baca juga: Indonesia Bisa seperti Jepang dan Korsel jika Mampu Manfaatkan Bonus Demografi

Kelima domain tersebut, yaitu pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan serta gender dan diskriminasi.

Tak hanya IPP, dalam indeks lainnya, yakni Youth Development Index ASEAN, Indonesia memiliki skor rendah.

"Kita hanya berada di rangking 7 dengan skor 53,3. Kita hanya lebih baik dari Thailand, Kamboja, dan Laos," kata dia.

Begitupun dalam penilaian Global Youth Development Index tahun 2016, Indonesia masih berada di peringkat 138 dari 183 negara dengan nilai 52,7.

Baca juga: Hadapi Bonus Demografi Pekerja, Pengamat: Indonesia Butuh RUU Cipta Kerja

Bahkan untuk capaian tersebut, Indonesia masih lebih rendah dibandingkan Myanmar dan Laos.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) 2019 jumlah pemuda di Indonesia yang berusia 16-30 tahun sekitar 64,19 juta jiwa atau 24,0 persen dari total penduduk Indonesia.

Hal tersebut berarti satu dari empat orang Indonesia adalah pemuda.

Saat ini, Indonesia juga memiliki angkatan kerja hampir 68 persen dari jumlah penduduk. Jumlah tersebut akan mencapai puncaknya pada tahun 2030, yakni mencapai 71 persen.

Baca juga: Menko PMK: Indonesia Memasuki Fase Bonus Demografi, Pembangunan Manusia Harus Bagus

Tak hanya itu, Indonesia juga saat ini sedang menghadapi bonus demografi.

Keberhasilan bonus demografi tersebut, kata dia, sangat terkait dengan keberhasilan pembangunan pemuda.

"Keberhasilan pembangunan pemuda jadi salah satu kunci keberhasilan dalam memanfaatkan momentum bonus demografi yang sedang dan akan dialami Indonesia," ucap Muhadjir.

Oleh karena itu, pembangunan pemuda sebagai generasi penerus pun menjadi hal yang sangat penting agar Indonesia dapat bersaing secara global dan menjadi negara maju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com