JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan setiap keluarga agar bisa beradaptasi dengan segala kemungkinan yang terjadi akibat pandemi Covid-19.
Pasalnya, Covid-19 telah memberikan dampak dari berbagai sektor. Termasuk adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang berdampak pada keharmonisan rumah tangga.
Apabila bisa beradaptasi, kata dia, maka dalam kondisi apa pun keluarga dapat bertahan.
"Faktor utama dari adaptasi ini tidak lain adalah pemahaman dan pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga secara menyeluruh," ujar Muhadjir di acara The 3rd International Seminar on Family and Consumer Issues (ISFCI): Strengthening Family Resilience During Covid-19, Policy Priorities to Strengthen Family Resilience During Covid-19 yang diadakan Institut Teknologi Bandung (ITB) secara daring, Senin (26/10/2020), dikutip dari siaran pers.
Baca juga: Menko PMK: Pandemi Covid-19 Memaksa Digitalisasi Sekolah Dipercepat
Muhadjir mengatakan, berjalannya fungsi-fungsi keluarga dengan baik akan melahirkan keluarga sejahtera lahir dan batin serta berketahanan.
Hal tersebut, kata dia, akan membantu mewujudkan keluarga berkualitas sebagaimana harapan pemerintah.
"Berjalannya fungsi-fungsi keluarga dengan baik akan mewujudkan keluarga berkualitas sebagai landasan atau pondasi dari ketahanan nasional,” kata dia.
Lebih jauh Muhadjir mengatakan, ada tiga kategori yang mengarah pada adaptasi dalam menghadapi situasi sulit.
Kategori tersebut adalah sistem keyakinan keluarga, pola organisasi, dan proses komunikasi.
"Sistem keyakinan keluarga dapat diartikan sebagai kemampuan keluarga dalam memberi makna positif dan optimistis terhadap kesulitan yang dihadapi dengan menempatkan keyakinan terhadap Tuhan," kata dia.
Baca juga: Menko PMK Sebut Ketimpangan Distribusi Dokter Jadi Tantangan Terbesar Kesehatan Nasional
Sementara, pola organisasi salah satunya adalah kemampuan dalam menyesuaikan diri.
Adapun proses komunikasi adalah kemampuan keluarga dalam memberikan kejelasan.
Utamanya, terhadap permasalahan yang dihadapi dan berbagi emosi positif satu sama lain dalam memecahkan masalah.
"Pemerintah melalui kementerian/lembaga telah melakukan intervensi program lintas sektor dengan fokus pembangunan keluarga dan keluarga sebagai objek utama penerima intervensi," kata dia.
Baca juga: Menko PMK: Rokok Salah Satu Penghambat Pembangunan Manusia di Indonesia
Muhadjir mengatakan, selain faktor risiko, faktor protektif juga dapat mengancam daya tahan keluarga selama masa pandemi Covid-19.
Antara lain, tingginya kepedulian pasangan dalam membantu pekerjaan satu sama lain.
Selain itu, tingginya komunikasi dan interaksi antar anggota keluarga serta adanya pembagian peran berimbang dalam hal pengasuhan antara suami dan istri juga turut berpengaruh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.