JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini distribusi dokter dan tenaga kesehatan yang timpang menjadi salah satu tantangan terbesar dalam pembangunan kesehatan nasional.
Hal tersebut disampaikan Muhadjir di acara 'A Grande Indonesian Medical Virtual Choir/Music Jamming' dalam rangka peringatan Hari Dokter Indonesia ke-70, Sabtu (24/10/2020).
"Tantangan terbesar dalam pembangunan kesehatan nasional selain pandemi Covid-19 adalah distribusi dokter dan tenaga kesehatan yang masih timpang," kata Muhadjir dikutip dari siaran pers, Minggu (25/10/2020).
Muhadjir mengatakan, di beberapa daerah khususnya di 62 kabupaten Daerah Terpencil, Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) keberadaan dokter dan tenaga kesehatan masih kurang.
Baca juga: Menko PMK Akui Rokok Penghasil Devisa Tertinggi, tetapi Sebabkan Kerugian Kesehatan yang Besar
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk melakukan pemerataan dokter dan tenaga medis itu adalah dengan melakukan program Nusantara Sehat.
Program tersebut, kata dia, berbasis tim dan individu dengan menempatkan para dokter dan tenaga kesehatan itu di berbagai daerah di Tanah Air.
"Harapannya agar masalah pemerataan dan pembangunan kesehatan nasional dapat terselesaikan," kata dia.
Muhadjir mengatakan, partisipasi dokter dan tenaga kesehatan baik dokter muda maupun dokter senior untuk bersedia ditempatkan di DTPK merupakan keharusan.
Oleh karena itu, ia pun berharap para dokter dan tenaga kesehatan bisa ikhlas serta bersedia untuk menjamin kesehatan masyarakat di daerah-daerah.
Baca juga: Menko PMK: Rokok Salah Satu Penghambat Pembangunan Manusia di Indonesia
"Tentu saja ini tidak akan bisa seperti yang kita harapkan tanpa adanya kesediaan, keikhlasan dari para dokter untuk menyediakan diri, untuk berpartisipasi, untuk ikut menanggung beban dari yang menjadi tanggung jawab pemerintah ini," kata dia.
Supaya bisa mencapainya, kata dia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pun sangat penting dan berperan banyak dalam mendukung program distribusi dokter tersebut.
Selain itu, pendekatan pentahelix yang melibatkan banyak pihak pun dibutuhkan untuk menyukseskan pembangunan kesehatan nasional.
Sementara itu, pada masa pandemi Covid-19 ini, kata dia, dokter dan tenaga kesehatan harus terus didukung berbagai kebutuhannya agar selamat dalam menjalankan tugas.
"Ini merupakan tugas yang tidak ringan, bahkan ada beberapa yang harus terinfeksi serta sebagian lagi sampai meninggal dunia. Semua support harus diberikan kepada dokter pertama-tama, bukan kepada yang lain. Sebagaimana dalam perang, yang berada di garis depan harus mendapatkan support penuh dari mereka yang di belakang garis depan," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.