Dari hasil tanya-tanya tersebut, dia menemukan jawaban bahwa transplantasi atau cangkok ginjal bisa jadi alternatif untuk menyembuhkan penyakitnya.
Baca juga: Optimalkan Program JKN-KIS, BPJS Kesehatan Gandeng PT Telkom
“Dengan banyak pertimbangan, saran, dan proses yang cukup rumit, akhirnya saya memutuskan melakukan cangkok ginjal,” jelasnya.
Renolt menjalani operasi cangkok ginjal di RS Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Selasa (18/12/2018).
“Ginjal yang dicangkok dari sepupu saya, karena pendonor memang harus berasal dari keluarga yang ada hubungan darahnya,” jelasnya.
Tak mudah, untuk melaksanakan pencangkokan, Renolt dan sepupunya harus berada dalam kondisi sehat. Hal ini dibuktikan melalui berbagai screening ketat.
Baca juga: Penderita Gagal Ginjal Ini Gratis Cuci Darah Dua Kali Seminggu berkat Jaminan BPJS Kesehatan
Di samping itu, Renolt mengatakan, ada pantangan yang harus dia jalani setelah melakukan cangkok ginjal.
“Pantangannya tidak boleh makan buah yang berbulu, belimbing, dan jeruk bali,” ujar Renolt.
Setelah menjalani cangkok ginjal, Renolt mengaku, kini dirinya sudah bisa beraktivitas normal seperti sedia kala.
“Namun tentunya saya masih harus rutin melakukan kontrol dan pengobatan ke dokter,” jelasnya.
Lebih lanjut, Renolt mengatakan, saat kontrol, dirinya diberi obat imunosupresan yang wajib dikonsumsi seumur hidup.
Baca juga: Gagal Ginjal : Penyebab, Jenis hingga Cara Mengatasinya
“Obat itu fungsinya untuk menstabilkan tubuh dan imun, mengingat saat cangkok ginjal ada organ asing yang masuk ke tubuh,”jelas Renolt.
Pembiayaan operasi cangkok ginjal
Renolt menceritakan, biaya cangkok ginjalnya dibantu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melalui program JKN-KIS.
“Seluruhnya ditanggung BPJS Kesehatan, tapi biaya persisnya berapa saya tidak tahu,” ujar ayah dari dua anak tersebut.
Baca juga: Kenali Efek Samping Cuci Darah untuk Gagal Ginjal dan Penanganannya
Renolt mengatakan, dia dan keluarganya mendaftar menjadi peserta JKN-KIS saat kelurahan menyosialisasikan program ini.
Menurut Renolt, iuran Rp 150.000 per orang per bulan cukup sesuai dengan fasiltas dan pelayanan yang diberikan.
“Saya sudah merasakannya sejak hemodialisa dan cangkok ginjal kemarin. Saya mendapat pelayanan yang sangat mudah dan baik dari administrasi maupun penanganannya,” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.