Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Andalkan BPJS Kesehatan, Pria Ini Berjuang Sembuh dari Gagal Ginjal

Kompas.com - 25/10/2020, 16:28 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Alia Deviani

Tim Redaksi

Dari hasil tanya-tanya tersebut, dia menemukan jawaban bahwa transplantasi atau cangkok ginjal bisa jadi alternatif untuk menyembuhkan penyakitnya.

Baca juga: Optimalkan Program JKN-KIS, BPJS Kesehatan Gandeng PT Telkom

“Dengan banyak pertimbangan, saran, dan proses yang cukup rumit, akhirnya saya memutuskan melakukan cangkok ginjal,” jelasnya.

Renolt menjalani operasi cangkok ginjal di RS Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Ginjal yang dicangkok dari sepupu saya, karena pendonor memang harus berasal dari keluarga yang ada hubungan darahnya,” jelasnya.

Tak mudah, untuk melaksanakan pencangkokan, Renolt dan sepupunya harus berada dalam kondisi sehat. Hal ini dibuktikan melalui berbagai screening ketat.

Baca juga: Penderita Gagal Ginjal Ini Gratis Cuci Darah Dua Kali Seminggu berkat Jaminan BPJS Kesehatan

Di samping itu, Renolt mengatakan, ada pantangan yang harus dia jalani setelah melakukan cangkok ginjal.

“Pantangannya tidak boleh makan buah yang berbulu, belimbing, dan jeruk bali,” ujar Renolt.

Setelah menjalani cangkok ginjal, Renolt mengaku, kini dirinya sudah bisa beraktivitas normal seperti sedia kala.

“Namun tentunya saya masih harus rutin melakukan kontrol dan pengobatan ke dokter,” jelasnya.

Lebih lanjut, Renolt mengatakan, saat kontrol, dirinya diberi obat imunosupresan yang wajib dikonsumsi seumur hidup.

Baca juga: Gagal Ginjal : Penyebab, Jenis hingga Cara Mengatasinya

“Obat itu fungsinya untuk menstabilkan tubuh dan imun, mengingat saat cangkok ginjal ada organ asing yang masuk ke tubuh,”jelas Renolt.

Pembiayaan operasi cangkok ginjal

Renolt menceritakan, biaya cangkok ginjalnya dibantu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melalui program JKN-KIS.

“Seluruhnya ditanggung BPJS Kesehatan, tapi biaya persisnya berapa saya tidak tahu,” ujar ayah dari dua anak tersebut.

Baca juga: Kenali Efek Samping Cuci Darah untuk Gagal Ginjal dan Penanganannya

Renolt mengatakan, dia dan keluarganya mendaftar menjadi peserta JKN-KIS saat kelurahan menyosialisasikan program ini.

Menurut Renolt, iuran Rp 150.000 per orang per bulan cukup sesuai dengan fasiltas dan pelayanan yang diberikan.

“Saya sudah merasakannya sejak hemodialisa dan cangkok ginjal kemarin. Saya mendapat pelayanan yang sangat mudah dan baik dari administrasi maupun penanganannya,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com