Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Vatikan, Kalla Usul Penemu Obat Covid-19 Diberi Penghargaan

Kompas.com - 22/10/2020, 21:23 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla mengusulkan agar para ahli medis yang berhasil menemukan obat Covid-19 diberi penghargaan karena telah berjasa bagi kemanusiaan di dunia.

Hal tersebut dikatakannya saat memberikan usulan kriteria kepada para dewan juri Zayed Award for Human Fraternity di Vatikan, Roma, Italia, Kamis (22/10/2020) pagi waktu setempat.

"Jadi penerima penghargaan haruslah menunjukkan kesuksesannya dalam hal persaudaraan yang membawa berkah atau manfaat ke aspek kehidupan lainnya dan prestasinya itu harus berdampak internasional," ujar Kalla dalam keterangan tertulis, Kamis (22/10/2020).

Baca juga: Jusuf Kalla: Penemu Obat Corona Berjasa dalam Kemanusiaan

Kalla mengatakan, penemu obat Covid-19 akan memiliki peran besar dalam menyelamatkan manusia.

Karena itu, temuan tersebut akan mempunyai jasa besar terhadap kemanusiaan dan berdampak pada dunia internasional.

Di samping itu, Kalla mengingatkan para dewan juri yang melakukan penyeleksian kriteria dapat menjaga independensi.

"Biarlah komite penghargaan yang bicara, juri itu ibarat hakim, tak boleh memberi komentar," kata Kalla.

Atas usulan tersebut, para dewan juri pun menyetujui bahwa dimensi hak asasi manusia (HAM) juga harus menjadi dasar penilaian dan pengambilan keputusan tentang siapa pemenang penghargaan tersebut.

Baca juga: Mantan Wapres RI Jusuf Kalla Dijadwalkan Bertemu Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Ahmad Al Thayyib

Adapun Zayed Award for Human Fraternity tercetus dari hasil kesepakatan antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar,  Ahmed At-Tayyeb.

Keduanya menandatangani dokumen bersejarah Deklarasi Abu Dhabi dalam Pertemuan Persaudaraan Manusia di Uni Emirat Arab, Februari 2019.

Deklarasi yang disebut "Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan" itu berupaya mendorong hubungan yang lebih kuat antara umat manusia.

Selain itu, mempromosikan supaya hidup dapat berdampingan antara umat beragama untuk melawan ekstremisme dan dampak negatifnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com