Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrem Bisa Timbulkan Klaster Covid-19 Baru, Ini Penjelasan Satgas

Kompas.com - 07/10/2020, 12:24 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menjelaskan, cuaca ekstrem akibat perubahan musim dapat memunculkan potensi klaster baru Covid-19.

Menurut Dewi, bencana yang harus lebih dulu diwaspadai adalah banjir.

"Kalau di indonesia sendiri, yang harus kita waspadai adalah ketika jangan sampai terjadi bencana banjir," ujarnya saat mengisi talkshow daring yang ditayangkan di kanal YouTube BNPB, Rabu (7/9/2020).

"Kenapa demikian? Sebab bukan hanya banjir berisiko menyebabkan penyakit menular, tetapi juga menyebabkan orang pergi mengungsi," lanjutnya.

Baca juga: Hadapi Cuaca Ekstrem, Luhut Khawatir Timbul Klaster Baru Covid-19

Saat di pengungsian inilah, masyarakat rentan berkumpul dalam kerumunan.

Sehingga potensi penularan Covid-19 bisa terjadi di sana karena sulitnya menjaga jarak atau menerapkan protokol kesehatan lain.

"Ini berpotensi memunculkan klaster baru yakni klaster pengungsian. Jadi lebih ke arah efek dari apa yang terjadi saat iklim ekstrem," ungkap Dewi.

Dia pun mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai perubahan musim ini. Terlebih Indonesia sebenarnya telah terbiasa dengan potensi bencana alam.

Baca juga: Ridwan Kamil: Depok Waspada Banjir, Covid-19, dan Pilkada di Tengah Pandemi

"Kita punya potensi beragam bencana, sehingga telah terbiasa pula mengantisipasinya. Semoga di saat pandemi ini kita bisa melakukannya lebih baik," ungkap Dewi.

"Ketua Satgas Covid-19 saat ini juga sedang melakukan kunker. Bukan hanya mengingatkan soal pandemi, tapi juga soal bencana alam yang bisa diantisipasi jauh-jauh hari," tambahnya.

Sebelumya, Wakil Ketua Komite Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Luhut Binsar Panjaitan meminta pengelola Wisma Atlet Kemayoran, Kementerian Kesehatan dan perwakilan BUMN yang terlibat langsung dalam penanganan Covid-19, waspada dengan perubahan cuaca ekstrem.

Baca juga: Luhut Yakin Pilkada Tak Jadi Klaster Baru Covid-19, Epidemiolog: Tidak Ada yang Bisa Menjamin

Perubahan cuaca ekstrem itu dikhawatirkan mempengaruhi pengendalian penularan Covid-19.

Hal itu disampaikan Luhut dalam rapat koordinasi virtual tentang Penanganan Covid-19 di Wisma Atlet yang digelar Selasa (6/10/2020).

"Tiga bulan ke depan kita harus bersiap dengan perubahan cuaca yang ekstrem, ditakutkan akan timbul klaster baru karena faktor tersebut," ujar Luhut sebagaimana dikutip dari siaran pers di laman resmi Kemenkomarives, Rabu (7/10/2020).

Baca juga: Perpanjangan PSBB Jakarta di Tengah Ketersediaan Tempat Tidur Rumah Sakit Menipis dan Klaster Baru Covid-19 Bermunculan

Luhut tidak menjelaskan secara terperinci apa hubungan perubahan cuaca ekstrem dengan penularan Covid-19.

Luhut sekaligus menegaskan bahwa perubahan cuaca ini dapat menimbulkan penyakit Demam Berdarah yang gejalanya mirip dengan Covid-19. Sehingga, menurutnya kedua penyakit itu perlu diantisipasi.

"Kita harus mampu mengakomodir keduanya pula, jangan sampai satu orang terjangkit keduanya," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com