JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengingatkan masyarakat Indonesia untuk terus melestarikan warisan budaya batik.
Hal itu ia katakan dalam acara Pembentangan Perdana Mahakarya Kain Batik Garuda Nusantara, Jumat (2/10/2020).
"Kita harus mampu merawat, melestarikan serta mengenalkan batik Indonesia kepada dunia," kata Retno.
Baca juga: Siasati Masa Sulit, Guru Seni Ajak Warga Buat Usaha Kerajinan Batik
Retno mengatakan, UNESCO pada 11 tahun lalu sudah menyatakan batik sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.
Oleh karena itu, menurut dia, tantangan bagi Indonesia saat ini adalah melestarikan kesenian batik milik Indonesia.
Demi menjaga kesenian batik Indonesia, Kementerian Luar Negeri, lanjut Retno, sudah melakukan berbagai cara.
Salah satunya dengan mengenakan batik dalam setiap acara yang dihadiri perwakilan Indonesia, terutama pada acara resmi.
"Untuk itu kami telah bekerja dengan diplomasi Indonesia tidak pernah lelah untuk mempromosikan batik Indonesia ke masyarakat internasional," ujarnya.
Baca juga: Pesona Batik dan Sulam Karawo di Tangan Perajin Gorontalo
Selain itu, Pemerintah juga memiliki program beasiswa seni budaya Indonesia (PBSI) untuk mengenalkan batik.
Hasilnya, tiga orang alumni yang berasal dari Spanyol, Republi Ceko dan Meksiko kini mendirikan usaha batik yang dipasarkan di toko dan juga secara daring.
"Produk batik mereka kini dipasarkan secara daring di pasar Eropa dan melalui butik di Meksiko," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.