BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan BBDF Indonesia Kaya

Menengok Kondisi Pembatik di Kala Pandemi Jelang Hari Batik Nasional

Kompas.com - 02/10/2020, 09:04 WIB
Aditya Mulyawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 masih menyebar secara masif di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Hal tersebut membuat pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing atau menjaga jarak saat berinteraksi. Bahkan, beberapa kota kembali memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akibat tingginya tingkat penularan.

Selain itu, pandemi Covid-19 menghantam berbagai industri yang menopang perekonomian Indonesia, tak terkecuali industri kreatif. Salah satu industri kreatif yang turut meringis akibat pandemi ini adalah industri batik.

Banyak rumah produksi batik di berbagai daerah terpaksa menghentikan operasional. Akibatnya, pembatik yang bekerja di rumah produksi tersebut terpaksa kehilangan pekerjaan.

Salah satunya adalah Murtini. Ia pun harus berpikir kreatif untuk menyambung hidup.

“Karena virus corona ini saya dan banyak pembatik lain diberhentikan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (30/9/2020).

Hal senada pun dirasakan pembatik asal Yogyakarta, Tri Winarsih. Ia mengaku kesulitan untuk mendukung proses pembelajaran anaknya yang harus dilakukan di rumah secara online.

“Anak saya sekarang sekolah di rumah. Saya kurang mampu untuk membeli paket data karena harga untuk membeli pulsa mahal,” imbuhnya.

Meski demikian, pandemi tidak menyurutkan semangat pembatik, seperti Murtini dan Tri Winarsih. Mereka terus menggali ide dan gagasan kreatif agar tetap bisa menyambung hidup.

Semangat untuk bangkit

Semangat para pembatik untuk bertahan dan berkarya di tengah situasi sulit tersebut menjadi tema yang diangkat Bakti Budaya Djarum Foundation dalam peringatan Hari Batik Nasional.

Selama beberapa tahun terakhir, Bakti Budaya Djarum Foundation lewat Indonesia Kaya telah melakukan kampanye Hari Batik Nasional melalui media digital dengan kemasan kekinian agar dapat diterima oleh generasi muda.

Tahun ini, video "Geliat Karsa" yang diunggah di kanal YouTube Indonesia Kaya mengangkat perjuangan para pembatik di masa pandemi ini. Video dibuka dengan berbagai aktivitas para pembatik, mulai dari menciptakan pola, mencanting, hingga mewarnai.

Kemudian, seketika semua kegiatan itu terhenti. Para pembatik berdiam di rumah tanpa melakukan aktivitas membatik seperti biasa.

Area yang sebelumnya diramaikan dengan aktivitas mereka kini kosong. Canting-canting yang biasanya mereka gunakan sebagai peralatan untuk menggambar di atas kain pun diam membisu. Area untuk mlorot atau meluruhkan lilin pada kain batik kini turut mengering. Semesta seakan berhenti dalam keheningan.

Adegan-adegan dalam video tersebut menggambarkan bagaimana pandemi mengubah kelangsungan industri batik.

Para pembatik juga mengungkapkan berbagai harapan pada video tersebut. Mereka berharap agar keadaan segera pulih seperti sedia kala dan dapat kembali bertemu teman-teman untuk membatik bersama.

Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian mengatakan, 2020 menjadi tahun penuh tantangan bagi para pembatik. Mereka harus menyesuaikan diri untuk bisa bertahan sekaligus merawat semangat untuk terus berkarya di tengah pandemi.

“Berbagai cara mereka lakukan untuk tetap bertahan. Hal ini perlu jadi refleksi untuk kita semua agar terus mendukung para pembatik,” terangnya.

Oleh karena itu, Renitasari mendorong masyarakat untuk membeli produk-produk yang dihasilkan oleh para pembatik. Selain mendukung perjuangan pembatik, hal ini juga merupakan kontribusi untuk mendorong perekonomian nasional di masa pandemi Covid-19.

“Semoga pandemi ini segera berlalu dan kita dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala,” kata Renitasari.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Nasional
Soal Target Penurunan Stunting Jadi 14 Persen, Jokowi: Saya Hitung Ternyata Tidak Mudah

Soal Target Penurunan Stunting Jadi 14 Persen, Jokowi: Saya Hitung Ternyata Tidak Mudah

Nasional
Resmi Jadi Wapres Terpilih Pilpres 2024, Gibran Punya Harta Rp 25,5 M

Resmi Jadi Wapres Terpilih Pilpres 2024, Gibran Punya Harta Rp 25,5 M

Nasional
Momen Anies Baswedan Pamitan dengan Satgas Pengamanan yang Mengawalnya Selama Pilpres...

Momen Anies Baswedan Pamitan dengan Satgas Pengamanan yang Mengawalnya Selama Pilpres...

Nasional
Titiek Soeharto Tersipu Saat Ditanya Kemungkinan Dampingi Prabowo

Titiek Soeharto Tersipu Saat Ditanya Kemungkinan Dampingi Prabowo

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Terima Kasih ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Terima Kasih ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Ceritakan Pengalaman Kunjungi Berbagai RSUD, Jokowi: Alatnya Puluhan Miliar, Tapi Ruangannya Payah ...

Ceritakan Pengalaman Kunjungi Berbagai RSUD, Jokowi: Alatnya Puluhan Miliar, Tapi Ruangannya Payah ...

Nasional
DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

Nasional
Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Nasional
Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Nasional
PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Nasional
Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Nasional
KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

Nasional
Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com