JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti dari Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi ( Perludem) Heroik Pratama mengatakan, meningkatnya jumlah bakal pasangan calon (paslon) tunggal pada tahun ini tidak lepas dari faktor strategi untuk memenangkan kontestasi Pilkada 2020.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), ada 25 bakal paslon tunggal yang kini terdaftar sebagai peserta Pilkada di 25 kabupaten/kota.
"Kami melihat pada 2020 ini selain faktor syarat pencalonan yang berat, kehadiran (banyak) paslon tunggal juga menjadi strategi pemenangan," ujar Heroik ketika dikonfirmasi Kompas.com, Senin (14/9/2020).
Baca juga: Peneliti Sebut Fenomena Calon Tunggal di Pilkada 2020 Dampak Pandemi
Indikasinya, kata dia, terlihat sejumlah bakal paslon tunggal yang didukung hampir 100 persen kursi di DPRD.
Dengan kata lain, banyak parpol yang mengusung bakal paslon tunggal itu.
Indikasi lainnya, bakal paslon tersebut merupakan petahana atau punya latar belakang kekerabatan dengan petahana atau parpol.
"Itu merupakan modal awal, yang bisa dijadikan shortcut sehingga jalannya lebih mulus untuk meraih suara terbanyak," kata dia.
"Sehingga bakal paslon tunggal menjadi tren strategi pemenangan," ucap dia.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) merilis data 25 daerah dengan bakal pasangan calon (paslon) tunggal di Pilkada 2020.
Komisioner KPU Ilham Saputra mengatakan, di 25 daerah itu hingga saat ini masih terdapat hanya satu bakal paslon yang mendaftarkan diri sebagai peserta Pilkada 2020.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan