Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Siapkan 2 Tower di Wisma Atlet untuk Isolasi Mandiri Pasien Covid-19

Kompas.com - 14/09/2020, 18:37 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan pemerintah menambah jumlah ruangan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, untuk pasien covid-19 tanpa gejala hingga dengan gejala ringan. 

Penambahan itu dilakukan dalam rangka menambah kapasitas tempat tidur seiring dengan terus meningkatnya tingkat okupansi tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta.

Selama ini yang baru digunakan ialah tower 6 dan 7.

Di Tower 6 terdapat 1.746 tempat tidur dan baru terisi 888 tempat tidur. Sedangkan di tower 7 terdapat 2.472 tempat tidur dan baru terisi 749 tempat tidur.

Baca juga: Jokowi: RS Darurat Wisma Atlet Masih Kosong...

"Untuk tanpa gejala, flat isolasi mandiri Wisma Atlet Kemayoran menyiapkan 2 tower yaitu tower 4 dan 5. Masing-masing untuk tower 4 ada 2.472 tempat tidur. Ini belum terisi sedangkan tower 5 terdapat 2.472 tempat tidur baru terisi 81," kata Terawan lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/9/2020).

"Di samping itu juga disiapkan Balai Pelatihan Kesehatan atau Bapelkes di Jakarta maupun di Ciloto. Kapasitas ada 326 kamar untuk bisa menampung 653 orang. Kami juga menyiapkan beberapa Bapelkes baik di Batam, Semarang, maupun Makassar," lanjut dia.

Baca juga: Relaksasi RS, Pasien Hampir Sembuh Dialihkan ke RS Wisma Atlet

Ia menambahkan, pemerintah terus berupaya menekan laju penularan kasus Covid-19 dan sekaligus meningkatkan kesembuhan pasien sehingga rumah sakit tidak penuh.

Terawan pun meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan sehingga tak banyak orang yang tertular Covid-19. Dengan demikian kapasitas rumah sakit pun tidak penuh.

"Kami mohon untuk selalu patuh pada protokol kesehatan. Mohon partisipasi dari semua pihak terutama di level kelurahan, desa, RW dan RT untuk menjaga kedisiplinan pelaksanaan protokol kesehatan, memakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan," lanjut Terawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com