Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Mengenang Pak Jakob...

Kompas.com - 10/09/2020, 10:24 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wafatnya pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama meninggalkan kesan dan duka mendalam bagi para tokoh nasional dan juga petinggi negara.

Mereka mengenang sosok Jakob bukan hanya sebagai pendiri Kompas Gramedia, tetapi juga tokoh bangsa yang karyanya di bidang pers tak akan terlupakan.

Almarhum Jakob Oetama lewat karyanya di bidang pers secara tak langsung dikenang telah menyatukan Indonesia dengan semangat kemanusiaan dan ke-Indonesiaan yang selalu ia bawa.

Dengan spirit humanisme transendental yang selalu didengungkannya, Jakob hendak membangun Indonesia kecil lewat Kompas Gramedia, tanpa terkotak-kotakkan dengan agama dan identitas sosial lainnya.

Berikut sosok Jakob Oetama di mata para tokoh dan petinggi negara.

Kata Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo mengaku sangat kehilangan sosok Jakob. Menurut Kepala Negara, mendiang Jakob bukan sekadang tokoh pers atau pendiri Kompas Gramedia. 

"Tetapi adalah tokoh bangsa ini," kata Jokowi

Jokowi menilai Jakob Oetama sebagai seorang jurnalis dengan semangat juang dan daya kritis yang tinggi.

Bagi Jokowi, sosok Jakob Oetama memiliki pandangan yang senantiasa bernuansa kemanusiaan.

Baca juga: Jakob Oetama Wafat, Jokowi: Saya Sungguh Kehilangan, Almarhum adalah Tokoh Bangsa Ini

Ia pun mengenang sosok Jakob Oetama sebagai tokoh yang selalu menyampaikan pandangan dan kritiknya itu dalam bahasa yang halus dan santun.

"Selamat jalan Pak Jakob Oetama. Terima kasih untuk warisan kebajikan dan jasa almarhum untuk dunia pers dan bangsa ini," tulis Jokowi.

"Semoga segala amal pengabdian almarhum mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, dan segenap keluarga yang ditinggalkannya tetap kuat dan tabah," lanjut Presiden.

Bagi Ma'ruf Amin

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, sebagai seorang jurnalis dan pendiri perusahaan media ternama, Jakob Oetama telah menunjukkan ketekunan dan kerja keras dalam membawa jurnalisme di Tanah Air yang semakin baik.

"Sebagai seorang jurnalis dan pendiri perusahaan media ternama, beliau telah menunjukkan ketekunan dan kerja keras dalam membawa jurnalisme Indonesia lebih baik ke depannya," kata dia.

Baca juga: Wapres Maruf Amin: Jakob Oetama Bawa Jurnalisme Indonesia Lebih Baik

Oleh karena itu, Ma'ruf pun berharap seluruh jajaran dan karyawan Kompas Gramedia dapat menauladani ketekunan dan kerja keras Jakob Oetama.

Caranya adalah dengan terus menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan etika jurnalistik yang tinggi dalam setiap berita yang disampaikan.

"Semoga arwah beliau beristirahat dengan damai dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kesabaran," ucap dia.

Menurut Jusuf Kalla

Adapun mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai sosok Jakob sebagai tokoh yang lengkap.

Menurut Kalla, Jakob tak hanya dikenal sebagai seorang wartawan, tetapi juga budayawan dan seorang pengusaha.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com