Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yurianto: Berbagai Prediksi Covid-19 Tak Berguna Tanpa Upaya Komprehensif

Kompas.com - 04/09/2020, 11:30 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan, berbagai prediksi yang dilakukan terkait pandemi Covid-19 perlu didukung upaya konkret.

"Prediksi apa pun tak berguna jika tidak diikuti upaya komprehensif dari sistem surveilans dan dari kapasitas sistem kesehatan kita," ujar Achmad Yurianto dalam diskusi bertajuk "Enam Bulan Covid-19 di Indonesia, Kapan Berakhirnya?" dikutip dari siaran pers, Jumat (4/9/2020).

Yurianto mengatakan, adaptasi kebiasaan baru tidak hanya berkaitan dengan perubahan perilaku, tetapi juga secara sistem harus diubah.

Baca juga: Ini Kampanye Nasional yang Dilakukan Kemenkes demi Cegah Covid-19

Setidaknya, kata dia, dengan cara meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran diri terhadap protokol kesehatan.

Yurianto mengatakan, pemerintah telah menggandeng banyak pihak untuk menerapkan berbagai strategi pengendalian penyebaran Covid-19.

Terdapat empat strategi yang diterapkan, yaitu tes, pelacakan, isolasi, dan pengobatan atau penanganan (test, trace, isolate, and treat).

Namun, Yurianto juga mengakui bahwa kondisi pandemi di Indonesia tidak bisa disebut sebagai yang paling buruk, atau lebih baik jika dibandingkan negara lain.

"Yang pasti, terus ada sejumlah tantangan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia," kata dia.

Baca juga: Kondisi Enam Bulan Pandemi Covid-19 dan Prediksinya ke Depan...

Ia mencontohkan beberapa kendala tersebut, antara lain pelaksanaan penyelidikan epidemologi kasus dan contact tracing yang belum maksimal.

Termasuk juga soal kapasitas laboratorium dan rumah sakit yang belum merata.

"Pemeriksaan laboratorium yang digunakan sebagai standar realtime PCR, tidak seperti pemeriksaan gula darah yang di mal saja bisa. Mesti ada sumber daya manusia (SDM) laboratorium yang mesti disiapkan," kata dia.

Adapun penambahan kasus baru Covid-19 pada Kamis (3/9/2020) sebanyak 3.622 pasien.

Jumlah tersebut merupakan rekor tertinggi sejak kasus Covid-19 pertama kali diumumkan di Tanah Air pada 2 Maret 2020.

Baca juga: Rekor Kasus Covid-19 dan Prediksi Pemerintah yang Meleset...

Dari penambahan kasus baru tersebut, jumlah total kasus Covid-19 di Tanah Air telah mencapai 184.268 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah 2.084 kasus sehingga total menjadi 132.055 dan meninggal dunia bertambah 134 orang sehingga total 7.750.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com