JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat atau daerah dalam menangani Covid-19 harus mengutamakan sisi kesehatan dibandingkan ekonomi.
Dengan demikian, berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah harus disertai bukti saintifik.
"Ini adalah krisis kesehatan, jadi kesehatan harus diutamakan. Untuk mengubah kebijakan terkait dengan kesehatan itu harus ada bukti saintifik atau scientific evidence-nya, tidak bisa tiba-tiba mengubah kebijakan," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/9/2020).
Baca juga: Kemenkes: Tidak Benar RS Covid-19 Semuanya Penuh
Kemudian, menurut Agus, kebijakan ekonomi seringkali hanya melihat kebutuhan dan desakan pasar.
Padahal, kondisi ekonomi akan sulit membaik jika kesehatan tak juga pulih.
"Kalau ekonomi kan bisa lihat pasar saja. Jadi saya bilang sabar bereskan dulu dengan serius kesehatan baru setelah itu kita sentuh ekonominya, seperti yang dilakukan oleh beberapa negara," tutur dia.
Menurut Agus, kebijakan pemerintah yang melonggarkan kebijakan justru menimbulkan peningkatan jumlah kasus Covid-19.
Baca juga: Jokowi: Kita Punya PR Besar, Turunkan Lagi Angka Kematian Covid-19
Rencana pembukaan bioskop contohnya, menurut dia, kebijakan itu sebaiknya ditunda, atau dibatalkan.
"Kemarin saya sama Wagub DKI. Katanya bioskop ini enggak apa-apa, mas Agus. Ada jaraknya. Saya bilang bukan itu saja, orang selesai menonton pasti makan, pasti mengobrol, itu bagaimana?" kata Agus.
"Kalau menurut saya bioskop enggak usahlah, tunda saja, dibatalkan dulu orang lagi naik begini," ucap dia.
Lebih lanjut, menurut Agus, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti di awal pandemi dinilai baik jika diberlakukan kembali melihat pelonjakan kasus Covid-19.
"Saya selalu bilang balik ke PSBB awal, karena kalau enggak seperti awal dulu yang saya khawatirkan adalah kelangkaan tenaga kesehatan," kata Agus.
Baca juga: Bioskop Rentan Jadi Klaster Baru Penyebaran Virus, Kenapa Mau Dibuka?
Untuk diketahui, kasus Covid-19 di Indonesia meningkat dan mencapai rekor tertinggi dalam tiga hari beruntun, yakni pada Kamis, Jumat, dan Sabtu pekan lalu.
Pada Kamis (27/8/2020), menjadi penambahan jumlah kasus Covid-19 dengan 2.719 orang.
Keesokan harinya, yakni pada Jumat, rekor kembali pecah dengan 3.003 orang. Selanjutnya pada Sabtu, angkanya kembali naik menjadi 3.308 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.