Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paripurna HUT Ke-75 DPR, Anggota Fraksi PKB Interupsi soal Otsus Papua

Kompas.com - 01/09/2020, 12:16 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR dari Fraksi PKB, Marthen Douw, menyampaikan interupsi soal otonomi khusus (otsus) Papua yang akan berakhir pada 2021 dalam rapat paripurna peringatan HUT ke-75 DPR, Selasa (1/9/2020).

Marthen yang merupakan anggota DPR dari daerah pemilihan Papua meminta agar pemerintah berdiskusi dengan rakyat Papua untuk menentukan diperpanjang atau tidaknya otsus.

"Otsus Papua sebentar lagi akan berakhir. Tuntutan dari rakyat Indonesia Papua bahwa Otsus jangan diperpanjang juga ada, lalu ada juga yang diperpanjang, tapi kalau kita diperpanjang marilah berdiskusi bersama Presiden RI," kata dia.

Baca juga: Pansus DPD RI Segera Panggil Terawan dan Nadiem, Klarifikasi Dana Otsus Papua dan Papua Barat

Menurut Marthen, perwakilan rakyat Papua telah bertemu dengan Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri beberapa waktu lalu.

Namun, kata Marthen, pertemuan tersebut tidak menghasilkan solusi yang memuaskan bagi rakyat Papua.

Marthen menuturkan, Dirjen Otda Kemendagri hanya memberikan waktu dua bulan untuk membahas soal perpanjangan Otsus.

"Beberapa minggu kemarin perwakilan DPR Papua datang untuk menemui Dirjen Otda di Kemendagri dan diberikan waktu hanya dua bulan. Apakah pas dua bulan menyelesaikan soal Otsus?" ujar Marthen.

Baca juga: Mahfud Nilai Dana Otsus Papua Selama Ini Bermanfaat, tetapi Kurang Terpadu

Ia berharap pemerintah mau berdiskusi lebih dalam untuk membahas nasib otsus Papua yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001.

"Jadi saya minta kepada pimpinan dan komisi yang bersangkutan untuk bantu saya di Papua. Kalau bisa jangan dua bulan, mungkin enam bulan atau berapa bulan," tuturnya.

Marthen mengatakan, rakyat Papua hingga saat ini belum sepenuhnya merasakan kemerdekaan.

Ia pun mengatakan, semestinya kehadiran DPR dapat mengubah nasib rakyat Papua.

"Saya Papua, belum seutuhnya merasakan kemerdekaan itu. Saya Papua, sudah merdeka, tapi belum sepenuhnya rasakan kemerdekaan itu. Dengan hadirnya kita, DPR RI, rakyat sejahtera di tangan kita perwakilannya rakyat," kata Marthen.

Baca juga: Jokowi Minta Dana Otsus Papua Dievaluasi Total

Interupsi dari Marthen kemudian ditanggapi Ketua DPR Puan Maharani.

Puan mengatakan, aspirasi Marthen Douw akan dibahas oleh komisi terkait, yaitu Komisi II yang bermitra dengan Kemendagri.

"Terima kasih, Pak Marthen Douw, terkait yang disampaikan akan ditindaklanjuti oleh komisi terkait," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com