Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menangis, Perawat Ini Curhat ke Jokowi karena Gajinya Dipotong Selama Pandemi

Kompas.com - 27/08/2020, 11:59 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Evisonia Simbolon, seorang perawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, menangis di hadapan Presiden Joko Widodo.

Ia curhat soal gajinya yang dipotong selama pandemi virus corona Covid-19.

Peristiwa itu terjadi saat Presiden Joko Widodo meresmikan program bantuan subsidi upah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Evi hadir di Istana sebagai salah satu perwakilan pekerja penerima subsidi karyawan Rp 600.000.

Awalnya, Jokowi meminta Evi melihat buku tabungannya untuk mengecek apakah ia sudah menerima bantuan subsidi upah yang diberikan pemerintah.

Evi pun mengaku sudah menerima transfer Rp 1,2 juta.

Baca juga: Jokowi Berharap Bantuan Subsidi Upah Dongkrak Daya Beli Masyarakat

Memang, bantuan ini ditransfer dalam dua tahap ke rekening pekerja, sehingga tiap kali transfer nilainya Rp 1,2 juta.

"Ibu terima Rp 1,2 juta. Bulanan sudah dapat gaji juga. Mau dipakai apa?" tanya Jokowi.

 

Namun, bukannya langsung menjawab pertanyaan itu, Evi justru curhat soal kesulitan yang ia alami selama pandemi.

Ia mengaku mendapat pengurangan jam kerja dari rumah sakit sehingga gajinya dipotong.

"Satu bulan itu kita setiap karyawan itu mendapatkan namanya cuti di luar tanggungan. Jadi kita setiap bulan itu dipotong gaji," kata Evi sambil menitikan air mata.

Oleh karena itu, Evi mengaku sangat berterima kasih kepada Presiden Jokowi dan pemerintah atas bantuan ini.

Baca juga: Jokowi: Subsidi Upah Rp 600.000 Reward bagi yang Taat Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Merespons curhat Evi itu, Jokowi mengaku menyadari bahwa hampir semua sektor mengalami penurunan pendapatan selama Covid-19 ini. Namun, ia menekankan bahwa kondisi ini tak hanya dialami Indonesia, tetapi semua negara.

Untuk itu, pemerintah menggelontorkan berbagai bantuan untuk membantu masyarakat sekaligus menggerakkan perekonomian.

Jokowi lalu kembali bertanya ke Evi mengenai rencana penggunaan uang subsidi gaji dari pemerintah ini.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com