JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengakui pernah jadi seorang pekerja migran Indonesia (PMI).
Hal tersebut diungkapkannya saat menandatangani nota kesepahaman antara Kementerian BUMN dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Jakarta, Selasa (18/8/2020).
"Saya mensuport (PMI) karena saya sendiri pernah jadi PMI," ungkap Erick.
Baca juga: BP2MI Terbitkan Aturan Pembebasan Biaya Penempatan Pekerja Migran
Diketahui, panyandang gelar Master of Business Administration dari Universitas Nasional California ini sempat aktif dalam bisnis di bidang olahraga di luar negeri. Mulai basket hingga sepak bola.
Ia tercatat sempat mengakuisisi saham mayoritas Inter Milan, salah satu klub sepak bola besar di Italia.
Berkat itu, Erick lantas menjadi Presiden Inter Milan pada 2013.
Erick juga tercatat memiliki saham di klub sepak bola Amerika Serikat, DC United dan juga pernah menjadi pemilik klub bola basket NBA Philadelphia 76ers.
Erick menyebut, bisnisnya dalam dunia olahraga tersebut tak lantas membuatnya terlepas dari label PMI.
"Jadi kadang-kadang kalau merek PMI itu seakan-akan direndahkan, sebenarnya juga PMI dalam posisi tinggi," kata dia.
Ia juga mengaku heran karena banyak orang menganggap, bahwa PMI kerap dipandang sebelah mata.
Menurutnya, PMI memiliki peran yang besar dalam pembangunan perekonomian bangsa.
Baca juga: Kementerian BUMN Bekerja Sama dengan BP2MI untuk Pengembangan Pekerja Migran
Sebab, PMI merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi negara.
Oleh karena itu, pihaknya pun mengajak semua pihak untuk sama-sama memajukan nasib PMI demi kepentingan bangsa.
"Kita BUMN benar-benar harus jalan seiring untuk memastikan pahlwan devisa ini bisa menjadi bagian terpenting dalam pembangunan ekonomi ke depan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.