Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BP2MI Komitmen Perangi Sindikat Pengiriman Migran Ilegal

Kompas.com - 16/08/2020, 13:47 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyatakan komitmennya memerangi sindikat eksploitasi dan pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal.

Hal tersebut diungkapkan Kepala BP2MI Benny Rhamdani saat membuka dialog "Memerdekan PMI Menuju Indonesia Maju" yang digelar BP2MI di Jakarta, Minggu (16/8/2020).

"Ini langkah serius (perang terhadap sindikat), kami tidak sedang berdrama, kami sedang tidak bersandiwara, kami tidak sedang menampilkan pencitraan dan kami bukan artis-artis sinetron," tegas Benny, Minggu (16/8/2020).

Baca juga: BP2MI Minta Pemerintah Tak Bebani Biaya Pemeriksaan PCR bagi Calon Pekerja Migran

Dalam menekan praktik pengiriman PMI ilegal, BP2MI akan meluncurkan Peraturan Kepala (Perka) Badan Pembebasan Biaya Penempatan yang akan diteken Benny Rhamdani pada Senin (17/8/2020).

Salah satu tujuan aturan tersebut adalah menekan praktik pinjaman online dan rente yang kerap membebani PMI di negara penempatan.

Dengan adanya aturan tersebut, beban biaya yang ditanggung PMI akan berkurang.

Di sisi lain, pihaknya juga terus mendorong kesadaran ideologis negara agar tidak ada lagi warga yang menjadi korban eksploitasi dan perbudakan modern.

"Kita ingin membangun kesadaran ideologis untuk tidak lagi terjadi eksploitasi dan perbudakan modern," kata dia.

"Kita tahu persis bagaimana sindikat penghiriman ilegal hingga hari ini menjadi kekuatan yang seolah-olah tidak bisa disentuh," tegas dia.

Baca juga: Kepala BP2MI Ancam Pecat Pegawainya jika Khianati Pancasila

Berdasarkan catatan Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia, dalam periode 22 November 2019 hingga 19 Juli 2020 atau kurang lebih 7 bulan terdapat 13 orang korban Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia yang bekerja di kapal ikan berbendera China.

Korban tersebut dengan rincian 11 orang wafat dan 2 orang hilang. Terbaru, ABK Indonesia asal Bitung, Sulawesi Utara, bernama Fredrick Bidori pada 19 Juli 2020 meninggal di rumah sakit Peru setelah mengalami kecelakaan kerja di kapal ikan berbendera China Lu Yan Tuan Yu 016. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com