JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menegaskan, akan terus memburu para penyalur pekerja migran ilegal di Indonesia.
"Saya pastikan kembali bahwa BP2MI bakal selalu menjadi mimpi buruk bagi P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia) yang nakal," ujar Benny dalam konferensi pers, Rabu (15/7/2020).
Benny menegaskan, bahwa BP2MI komitmen dalam memerangi sindikat penempatan PMI non-prosedural.
Baca juga: BP2MI Gerebek Penampungan Pekerja Migran Ilegal, Selamatkan Pasutri
Perang tersebut merupakan upaya memerdekakan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Ini dilakukan untuk membuat jera para sindikat penempatan PMI non-prosedural sekaligus menegaskan komitmen BP2MI dalam memerangi sindikat penempatan PMI non-prosedural," kata Benny.
Maka dari itu, ia memperingatkan agar P3MI tidak mencoba bermain dengan kemanusian.
Apalagi sampai menginjak-injak hukum dan mengabaikan kewibawaan negara dengan merendahkan Indonesia di bawah bendera perusahaan.
"Ini adalah bukti bahwa negara akan selalu hadir dan hukum bekerja, tajam baik ke atas mau ke bawah," ungkap Benny.
Baca juga: RSKI Pulau Galang Disiapkan untuk Pekerja Migran Ilegal Terjangkit Covid-19
Pernyataan itu diungkapkan Benny menyusul penggerebekan penampungan PMI ilegal di sebuah rumah yang berlokasi di Perumahan Permata Cibubur, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat pada Senin (13/7/2020) lalu.
Dalam penggerebekan itu, BP2MI menyelamatkan pasangan suami istri yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang.
"Di lokasi ditemukan dua orang calon PMI, pasangan suami istri, Dewi Purnama Sari dan Yanto," ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam konferensi pers, Rabu.
Keduanya kemudian dibawa petugas ke kantor BP2MI untuk menjalani pemeriksaan internal.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, keduanya direncanakan akan dikirim ke negara yang berbeda.
Baca juga: BP2MI: Pengiriman Pekerja Migran Ilegal adalah Bisnis Hitam Besar
Dewi Purnama Sari akan dikirim ke Singapura menjadi pekerja rumah tangga (PRT). Sedangkan, Yanto akan dikirim ke Malaysia.
Benny menuturkan, di lokasi penampungan PMI ilegal tersebut sebetulnya terdapat lima calon migran lainnya.