JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tercatat minus 5,32 persen.
Oleh sebab itu, Bambang meminta pemerintah untuk mengantisipasi agar perekonomian tidak terpuruk ke jurang resesi, seperti memberikan kemudahan permodalan bagi pelaku usaha kecil dan besar hingga menyalurkan bantuan sosial (bansos).
"Mendorong peningkatkan ekonomi sektor riil, seperti memberikan kemudahan permodalan bagi pelaku usaha baik kecil maupun besar," kata Bambang dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR yang disiarkan langsung TV Parlemen, Jumat (14/8/2020).
Baca juga: Jokowi Singgung Ekonomi RI Minus 5,32 Persen dalam Sidang Tahunan MPR
"Meningkatkan penyaluran bantuan sosial dan stimulus bagi dunia usaha, mendorong pemerintah melakukan pemulihan ekonomi dan mencegah terjadinya resesi, khususnya restrukturisasi kredit padat karya, penjaminan modal kerja, dan belanja," sambungnya.
Bambang mengatakan, MPR memberikan dukungan kepada pemerintah untuk mensinergikan kebijakan pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19.
Ia juga mengatakan, pembentukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sudah tepat.
"Mengingat persoalan ekonomi dan kesehatan tidak dapat dipisahkan dengan penanganan Covid-19. Pengalaman sejumlah negara menjadi pelajaran penting," ucapnya.
Baca juga: Ketua MPR: Tak Sedikit Negara Utamakan Penanganan Kesehatan, Akhirnya Terjadi Resesi
Lebih lanjut, Bambang mengingatkan, meski perlu ada keseimbangan antara penyelesaian kesehatan dan ekonomi.
Namun, pemerintah tetap harus memprioritaskan kesehatan masyarakat.
"Tentu dengan catatan, bahwa kesehatan tetap menjadi prioritas karena dengan sehat, persoalan ekonomi menjadi lebih mudah penanganannya," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.