Pertama, mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden pada 2009 dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Selanjutnya, menjadi calon presiden berpasangan dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa pada 2014.
Terakhir, berpasangan dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 lalu.
Prabowo pun diketahui kalah dalam ketiga kontestasi tersebut.
Meski demikian, desakan Prabowo untuk tetap mencalonkan diri pada pemilu mendatang tetap kuat.
Terlebih dalam beberapa survei Prabowo selalu berada dalam urutan teratas. Sekali pun, beberapa survei menunjukkan adanya tren penurunan elektabilitas dan popularitas Prabowo menurun.
Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, Prabowo masih memiliki kans untuk mencalonkan diri sebagai capres.
"Tetap, Prabowo punya kans, namun sejauh mana kita memahami cita rasa, selera perilaku pemilih yang kian bergeser. Kita harus mahfum dengan maunya dan senangnya voters," kata Pangi kepada Kompas.com, Minggu (9/8/2020).
Namun, ia mengatakan, Prabowo harus menyiapkan strategi yang matang bila ingin terpilih sebagai presiden pada Pilpres 2024.
Sebab, posisi Prabowo saat ini berbeda dengan posisi dua pemilu sebelumnya, dimana ia menjadi oposisi pemerintah.
Menurut dia, jika kinerja pemerintahan saat ini kurang baik, maka hal itu berpotensi mempengaruhi elektabilitasnya.
Selengkapnya di sini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.