Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Gibran soal Politik, Dulu Pilih Jual Martabak Kini...

Kompas.com - 20/07/2020, 16:59 WIB
Dani Prabowo

Penulis

Sikap Gibran untuk tetap menggeluti bisnis kuliner pun kembali ditegaskan setahun kemudian. Ia menyatakan, lebih tertarik berbisnis ketimbang harus mengikuti jejak ayahnya terjun ke dunia politik.

"Ayah saya juga dulu bisnis, jadi mengikuti ayah (juga)," ujarnya dalam acara peluncuran produk Sang Pisang milik adiknya Kaesang di Gerai Markobar, Cikini, Jakarta Pusat, 11 Maret 2018 lalu.

Ia pun tak ingin mengekor langkah anak-anak presiden lainnya yang mengikuti jejak orangtua mereka terjun ke dunia politik.

Baca juga: Pengamat: Pencalonan Gibran Jadi Pertaruhan Harga Diri Keluarga Jokowi

Sebut saja, Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri yang mengikut jejak ayahnya, Presiden RI pertama Soekarno. Kemudian, Ketua DPR Puan Maharani yang mengikuti jejak ibunya, Megawati Soekarnoputri.

Ada pula Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono yang kini menjadi petinggi Partai Demokrat mengikuti jejak ayahnya, Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

Serta Titiek Soeharto dan Tommy Soeharto yang mengikuti jejak ayahnya, Presiden RI kedua, Soeharto.

Saat itu, Gibran menegaskan dirinya tidak mau terjun ke dunia politik.

Baca juga: Pengamat: Bisa Dikatakan, Jokowi Sedang Bangun Dinasti Politik...

Gelagat politik

Namun, seiring berjalannya waktu, Gibran mulai mengisaratkan ketertarikannya di dunia yang membesarkan nama ayahnya, Jokowi.

Dalam sebuah perbincangan antara Jokowi sekeluarga dengan awak media di Green Garden Cafe, Kebun Raya Bogor pada 8 Desember 2018, isarat itu ditunjukkan Gibran.

Baca juga: Risma: Selamat Berjuang Mas Gibran

Saat itu, ia menegaskan bahwa dirinya terus mengikuti jejak ayahnya yang notabene berlatarbelakang pengusaha mebel.

"Untuk saat ini kan memang saya mengikuti terus jejaknya Bapak sebagai pengusaha. Sekarang kan Bapak sudah jadi politikus, saya lihat itu sebagai hal yang sangat dinamis ya," kata Gibran.

Sebagai pengusaha, ia menuturkan, dirinya diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih kepada masyarakat.

Oleh karena itu, ia dituntut menekuni program corporate social responsibility (CSR).

Namun, ia mengaku, sebesar apa pun bantuan CSR yang diberikan pengusaha, tidak akan dapat menyentuh banyak orang. Oleh karena itu, satu-satunya cara agar dapat membantu banyak orang yaitu dengan cara terjun ke dunia politik.

Hal itu disebabkan politisi dan pejabat publik dapat merumuskan kebijakan yang bisa membantu banyak masyarakat.

"Karena pengusaha yang sukses itu harus ada yang namanya pengembalian ke masyarakat. Jadi harus ada yang namanya pengabdian ke negara dan itu menurut saya sodaqoh. Menurut saya, pengusaha bisa jadi politikus tapi politikus belum tentu bisa jadi pengusaha," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com