Dibidik lembaga survei
Nama Gibran secara mendadak muncul pada survei yang dilakukan lembaga survei Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.
Dikutip dari Antara, Gibran dinilai unggul dari sisi popularitas saat itu. Meski demikian, dalam hal akseptabilitas dan elektabilitas dia masih kalah.
Saat itu, sejumlah kalangan pun ikut bersuara terkait hasil survei tersebut.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya misalnya, menilai kecil kemungkinan Gibran menjadi politikus atau bahkan mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
"Gibran dan Kaesang setahu saya tidak kepikiran dan tertartik masuk politik, paling tidak untuk sekarang," kata Yunarto kepada Kompas.com, 26 Juli 2019.
Baca juga: Gibran Ceritakan Mimpinya ke Risma Ingin Membangun Solo dengan Cara Ini
Hal berbeda disampaikan oleh pendiri lembaga Kedai Kopi, Hendri Satrio. Menurut dia, peluang Gibran untuk masuk politik masih terbuka.
Gibran pun dianggap sebagai sosok yang cukup dipandang. Bukan karena dia sebagai anak presiden, tetapi karena merupakan seorang pengusaha yang cukup sukses.
Ia pun beranggapan, jika pandangan politik Gibran terhadap politik berubah, maka tidak menutup kemungkinan wacana itu terealisasi.
Lantas, apa kata Gibran menanggapi hasil survei tersebut?
"Saya sangat mengapresiasi, terima kasih sekali untuk warga Solo ya yang sudah memberi penilaian yang positif untuk saya. Terima kasih sekali," kata Gibran, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 27 Juli 2019.
Meski demikian, saat itu Gibran kembali menegaskan keengganannya untuk terjun ke dunia politik. Setidaknya, pernyataan itu ditujukan Gibran terhadap perhelatan kontestasi nasional
Temui ketua DPC PDI Perjuangan Solo
Dua bulan berselang, secara mengejutkan Gibran menemui Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo FX Hadi Rudyatmo di rumah dinasnya di Loji Gandrung, Solo, pada 18 September 2019.
Baca juga: Saat Majunya Gibran Bisa Timbulkan Kecemburuan Kader Partai...
Saat itu, ia mengaku, kedatangannya bertemu dengan Wali Kota Solo tersebut hanya untuk bersilaturahmi. Tidak ada pembahasan terkait pilkada yang dibahas.
"Saya kan sudah lama tidak ketemu karena kesibukan beliau. Sudah lama tidak bertukar pikiran, beliau meluangkan waktu sedikit untuk saya," kata Gibran.
Namun, Rudy membantah, pernyataan Gibran. Menurut dia, ada pembahasan terkait kontestasi politik saat ia bertemu dengan Gibran.
Salah satu hal yang disampaikan Rudy yakni untuk dapat dicalonkan, maka harus menjadi anggota partai terlebih dahulu.
Perlu dicatat, saat itu Gibran belum berafiliasi dengan partai politik mana pun.