Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Sukabumi yang Jadi Zona Hijau Covid-19, Ini Pesan Wapres Ma'ruf Amin

Kompas.com - 08/07/2020, 18:39 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, daerah berstatus zona hijau Covid-19 harus menerapkan inovasi agar dapat mempertahankan status tersebut.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf dalam kunjungannya ke Kota Sukabumi pada Rabu (8/7/2020).

Kota Sukabumi menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat yang statusnya merupakan zona hijau Covid-19.

Baca juga: Wapres Ingin SMAN 4 Sukabumi Jadi Contoh Belajar Tatap Muka di Zona Hijau

Sejumlah inovasi pun dilakukan, salah satunya di SMAN 4 Kota Sukabumi yang sudah akan memulai pembelajaran tatap muka.

"Jadi bukan di sekolah saja, saya kira di pasar, terminal juga harus ada inovasi karena banyak penularan di sana. Tempat orang berkumpul banyak perlu ada inovasi-inovasi supaya mencegah penularan (Covid-19)," ujar Ma'ruf.

Ia mengatakan, inovasi setiap daerah di zona hijau Covid-19 diperlukan agar daerahnya tak kembali menjadi status kuning atau merah.

Sebab, saat ini penularan virus corona penyebab Covid-19 itu belum berhenti.

"Kita juga tidak tahu ini kapan akan berhenti sehingga bagaimana kita menjaga, mengawal supaya tidak terjadi (penularan lagi di daerah hijau)," kata dia.

Oleh karena itu, ia mengingatkan agar protokol kesehatan tetap dijalankan meskipun daerah sudah berstatus zona hijau.

Protokol kesehatan itu di antaranya  tetap mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, serta menjaga imunitas tubuh.

"Ini terus kita jaga supaya tidak tertular. Oleh karena itu saya berharap suasana ini harus kita terus cari cara-cara yang lebih baik lagi," kata dia.

Baca juga: Wapres Ingatkan Daerah Berstatus Zona Hijau Covid-19 Tak Kembali Kuning atau Merah

Apalagi, di Jawa Barat, saat ini ada 100 kabupaten yang berstatus zona hijau sehingga ia mengharapkan ada inovasi-inovasi tersebut.

"Inovasi supaya tetap pendidikan dibuka di daerah hijau tapi kesehatan tetap terjaga. Protokol kesehatan tetap dipelihara, bagaimana melakukan inovasi-inovasi penyelenggaraannya," kata dia.

"Sekarang alhamdulillah untuk daerah hijau bagi mereka yang mau membuka dipersilakan," ucap Ma'ruf. 

Dalam kunjungan ke Sukabumi tersebut, Ma'ruf menyambangi SMAN 4 Kota Sukabumi, Balaikota Sukabumi, serta Pondok Pesantren Assobariyyah.

Ia juga didampingi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, serta Menteri Agama Fahcrul Razi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com