JAKARTA, KOMPAS.com - Polri sedang menyelidiki laporan dari pihak Tokopedia terkait penyebaran data 91 juta konsumennya di media sosial.
Data tersebut diduga bocor dan dijual di sebuah forum peretas. Kasus tersebut ramai dibicarakan pada Mei lalu.
“Sedang dilakukan penyelidikan,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (7/7/2020).
Baca juga: Bareskrim Selidiki Surat Keterangan Bebas Covid-19 yang Sempat Dijual di Tokopedia
Menurut dia, aparat kepolisian sudah meminta keterangan sejumlah pihak terkait laporan tersebut.
Kendati demikian, Argo tidak menyebutkan siapa saja pihak yang sudah dimintai keterangan.
Argo mengaku masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.
“Sudah ada beberapa yang dimintai klarifikasi, tepatnya masih menunggu dari Cyber,” ujar dia.
Vice President of Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan, pihaknya telah melaporkan para oknum yang mengakses dan mencuri 91 juta data konsumennya kepada pihak polisi.
Baca juga: E-mail dan Nomor Ponsel Pengguna Tokopedia Beredar di Medsos, Ini Bahayanya
Ia menyebut, pencurian data ini bukanlah merupakan pencurian data baru dan segala informasi password pengguna Tokopedia masih aman terlindungi.
"Kami tegaskan ini bukanlah upaya pencurian data baru dan informasi password pengguna Tokopedia masih tetap aman terlindungi di balik enkripsi,” ujar Nuraini dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (6/7/2020).
“Kami juga telah melaporkan hal ini ke pihak kepolisian dan juga mengingatkan seluruh pihak untuk menghapus segala informasi yang memfasilitasi akses ke data yang diperoleh melalui cara yang melanggar hukum," ucap dia.
Ia mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan informasi terkait insiden pencurian data ini secara transparan dan berkala kepada seluruh pengguna.
Tokopedia juga telah berkoordinasi dengan pemerintah dan berbagai pihak yang berwenang.
Sebelumnya, lembaga riset siber CISSReC (Communication and Information System Security Research Center) menemukan adanya link atau tautan yang berisi 91 juta data pengguna Tokopedia yang tersebar pada salah satu grup di Facebook.
Data yang beberapa waktu lalu diduga bocor karena peretasan itu bisa diunduh secara bebas.