Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketakutan Publik akan Gelombang Kedua Covid-19 Dinilai Tak Sejalan dengan Perilaku

Kompas.com - 02/06/2020, 18:43 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Pratiwi Sudarmono menilai kekhawatiran sebagian masyarakat terhadap kemungkinan gelombang kedua Covid-19 tidak sejalan dengan perilaku.

Menurut Pratiwi, sebagian masyarakat merasa takut, tetapi malah tak menjalankan protokol kesehatan.

“Takut gelombang kedua tetapi justru sekarang kayaknya mereka merasa lebih leluasa pergi ke sana ke mari,” ungkap Pratiwi dalam siaran langsung di akun Youtube BNPB, Selasa (2/6/2020).

Baca juga: Penanganan Covid-19 di Jatim, Gugus Tugas Serahkan Bantuan Alkes dan Robot Disinfektan

“Ada yang pergi tanpa masker, pergi ke tempat berkerumun, mulai coba-coba minum kopi, pergi ke resto dan seterusnya,” sambung dia.

Pratiwi mengatakan, potensi gelombang kedua Covid-19 tersebut memang ada.

Salah satunya karena pergerakan orang. Misalnya, saat mudik dan arus balik Lebaran 2020.

Faktor lainnya yang dapat memengaruhi adalah mutasi yang dilakukan virus corona tersebut.

Baca juga: Angka Reproduksi Covid-19 di Jabar Terus Menurun

“Virus itu dari waktu ke waktu dia melakukan perubahan pada dirinya, mutasi secara continue karena dia virus RNA sehingga bisa saja dia berkembang di satu daerah lebih banyak dari kemarin,” ucap dia.

“Dan karena tidak ada pembatasan yang jelas, orang tidak takut lagi sehingga tidak ada orang WFH lagi misalnya, maka dengan sendirinya, kemungkinan tertular itu tinggi,” sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com