JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyerahkan bantuan baju Alat Pelindung Diri (APD), ventilator, sejumlah alat tes kesehatan, dan robot disinfektan untuk penanganan Covid-19 kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Menurut Doni, bantuan tersebut sekaligus menjadi wujud bahwa negara hadir dalam memberikan pelayanan publik yang baik.
"Sehingga permasalahan yang ada di daerah, khususnya penanganan Covid-19 dapat dilakukan lebih baik lagi," ujar Doni sebagaimana dikutip dari siaran pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Selasa (2/6/2020).
Baca juga: UPDATE 2 Juni: Covid-19 Tersebar di 23 Provinsi, Jatim Catat Kasus Baru Tertinggi
Doni juga mengapresiasi keseriusan warga Jawa Timur dalam bergotong-royong mencegah penyebaran Covid-19.
“Saya senang sekali ketika masyarakat Jawa Timur telah membentuk gerakan-gerakan masyarakat. Ini adalah implementasi semangat gotong-royong dari Hari Lahirnya Pancasila kemarin,” tutur Doni.
Adapun rincian bantuan yang diserahkan berupa baju APD tersebut berjenis coverall sebanyak 10 ribu unit untuk menunjang petugas kesehatan dalam menangani pasien Covid-19, termasuk 10 unit ventilator.
Baca juga: Di Jatim, Anak Tenaga Kesehatan yang Tangani Covid-19 Bebas Masuk SMA Negeri
Sedangkan untuk alat tes kesehatan, Gugus Tugas Nasional menyerahkan beberapa jenis meliputi Polymerase Chain Reaction (PCR) Kit: Novel Coronavirus (2019-Covid) Real Time Multiplex RT-PCR merek Liferiver sebanyak 30.000 unit.
Kemudian RNA Kit: Viral RNA Isolation Kit (Centrifuge Coloumn) merek Liferiver sebanyak 31.000 unit.
Selanjutnya VTM Kit: Viral Transpor Medium 3 ml vial with a regular flocked swab merek Genesis sebanyak 50.000 unit.
Selain alat kesehatan, Gugus Tugas Nasional juga menyerahkan bantuan berupa satu robot disinfektan Autonomus UVC Mobile Robot (AUMR) dibawah kendali Robotics Research Center Telkom University yang dinaungi oleh Kemenristek Dikti BRIN.
Baca juga: Khofifah: Siswa di Jatim Tetap Belajar di Rumah Meski Masuk Fase New Normal
Secara teknis, robot ini memanfaatkan sinar Ultraviolet (UV) dari enam buah neon untuk membunuh virus dan bakteri lainnya.
Satu dari enam neon tersebut dapat memancarkan sinar UV dengan frekuensi 200-254 nanometer (nm), yang mana DNA virus yang terpapar sinar akan menyerap sehingga RNA atau sel protein virus terlepas dari DNA, yang kemudian menyebabkan virus mati.
Robot karya anak bangsa yang 80 persen bahan bakunya didapatkan dari dalam negeri ini sebelumnya sudah digunakan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta.
Doni meminta agar robot tersebut dapat difungsikan di tiap-tiap laboratorium dan ruang isolasi.
“Saya harap dapat dimaksimalkan untuk laboratorium dan ruang isolasi," tutur Doni.
Baca juga: Mengapa Kasus Covid-19 di Jawa Timur Melonjak? Ini Penjelasan Epidemiolog...