Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Singgung Konser untuk Korban Covid-19, Serda K Ditahan 14 Hari

Kompas.com - 20/05/2020, 10:50 WIB
Dani Prabowo,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anggota TNI AD kembali dikenakan sanksi lantaran sang istri mengunggah status di media sosial dan viral di jagat maya.

Kali ini, sanksi tersebut dijatuhkan kepada Serda K, anggota Kodim Pidie, Korem Lilawangsa, Kodam Iskandar Muda, Aceh.

"Menjatuhkan hukuman disiplin militer berupa penahanan ringan sampai dengan 14 hari," kata Kepala Dinas Penerangan AD Kolonel Inf Nefra Firdaus dalam keterangan tertulis, Selasa (19/5/2020).

Baca juga: Bawakan Lagu Glenn Fredly, The Bakuucakar Konser dari Rumah Malam Ini

Sidang pimpinan dilangsungkan pada Selasa pagi, setelah pihaknya mendapat laporan sejak Senin (18/5/2020).

Sidang tersebut dipimpin langsung oleh KASAD Jenderal TNI Andika Perkasa di Mabes AD.

Dalam putusannya, Serda K dianggap tidak menaati perintah kedinasan yang sudah dikeluarkan berulang kali tentang larangan penyalahgunaan sosial media oleh prajurit TNI AD dan keluarganya.

Selanjutnya, akan dilaksanakan sidang disiplin militer terhadap Serda K yang akan dipimpin oleh Komandan Kodim Pidie sebagai atasan yang berhak menghukum di Makodim Pidie, Rabu (18/5/2020).

Tak hanya menghukum Serda K, Nefra menambahkan, TNI AD juga mendorong agar istrinya yang berinisial AL juga turut diproses secara hukum.

Baca juga: Konser untuk Korban Covid-19 Berhasil Kumpulkan Rp 4 Miliar

"Mendorong proses hukum terhadap Saudari AL dalam kapasitasnya sebagai anggota Persatuan Istri TNI AD atas dugaan pelanggaran terhadap Undang Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik," ujar Nefra.

Untuk diketahui, sanksi yang dijatuhkan terhadap Serda K berawal dari unggahan status Facebook seseorang atas nama Ajeng Larasati.

Di dalam status tersebut, Ajeng mengunggah tautan media Swarakyat.com berjudul 'Konser "Bersatu Lawan Korona" Dianggap Menyinggung Umat Islam'.

Tak hanya tautan, pada status yang diunggah juga disertakan caption dan foto yang menunjukkan Presiden Joko Widodo tengah berswafoto membelakangi penonton bersama mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.

"Semoga Allah mengampuni dosa2 mu pakde," tulis Ajeng Larasati.

Namun, berdasarkan penelusuran Kompas.com, foto tersebut rupanya merupakan foto lawas yang menunjukkan situasi ketika Presiden menghadiri Festival Musik Synchronize Fest 2017 lalu.

Tak hanya mengunggah status, Ajeng juga terlihat berkomunikasi dengan seorang pengguna Facebook lainya bernama Mona Va.

Baca juga: Ketua MPR Minta Maaf Konser Amal Covid-19 Abaikan Protokol Kesehatan

Berikut kutipan percakapan mereka di kolom komentar unggahan itu:

"Kemaren kayaknya bu. Saya pun gak lihat. Cm ada iklannya kan. Pikir konsernya di rumah masing2. Gak taunya begitu," tulis Ajeng.

"Astaga di saat gini lo katanya suruh jaga jarak. adoooohhh emboh ih," timpal Mona Va.

"Terserah sm mereka lh bu Mona Va. Gak tau mau ngomong apa lg," imbuh Ajeng.

"Huffftt. Aneh bin aneh yo Bu Ajeng," tulis Mona.

"Sedih ya bu Mona Va. Punya pemimpin yg plin plan gitu. Ntah mau dibawa kmn bangsa ini," kata Ajeng.

"Semoga semuanya cpet usai. Biar bebas kita. Ya kita cuma ngikut. G bisa berbuat bnyk ya kn Bue," imbuh Mona.

Baca juga: Konser Amal Covid-19, Sepeda Motor Bertanda Tangan Jokowi Dilelang Rp 2,55 Miliar

Untuk diketahui, konser 'Bersatu Lawan Korona' ditayangkan secara virtual pada 17 Mei lalu.

Presiden pun terlihat memberikan sambutan secara virtual. Dari latar belakangnya, terlihat bahwa video sambutan Presiden disampaikan di salah satu sudut ruangan di Istana Negara.

Konser penggalangan dana dalam rangka membantu korban Covid-19 yang digelar pemerintah pada Minggu (17/5/2020) itu diketahui berhasil mengumpulkan sumbangan sebesar Rp 4 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com