Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Berikan Bantuan bagi Guru Agama yang Terdampak Covid-19

Kompas.com - 11/05/2020, 15:53 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily mengusulkan agar pemerintah mengalokasikan anggaran untuk membantu para ustaz dan guru agama yang terdampak wabah virus corona.

Menurut Ace, banyak ustaz dan guru agama yang tidak bisa bekerja selama bulan Ramadhan karena pandemi Covid-19.

Baca juga: Warga Bengkulu Beri Kontrakan Gratis ke Santri dan Ustaz Terdampak Covid-19

 

"Pak Menteri bisa menyampaikan bagaimana mengalokasikan anggaran stimulus fiskal bagi para tokoh agama karena mereka juga terdampak," kata Ace dalam rapat kerja Komisi VIII DPR secara virtual dengan Menteri Agama Fachrul Razi dan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, Senin (11/5/2020).

Ace mengatakan, tokoh agama juga harus diperhatikan sama seperti pengusaha kecil menengah.

Sebab, seharusnya di bulan Ramadhan mereka mendapatkan penghasilan lebih dari biasanya.

"Tapi para guru ngaji, kemudian tokoh ulama itu juga, tokoh pesantren itu juga menurut saya penting untuk diperhatikan walaupun saya yakin mereka tidak meminta. Tapi negara harus hadir memikirkan mereka," ungkapnya.

Baca juga: DMI: 100.000 Guru Ngaji Terdampak Covid-19 Belum Terima Bantuan

 

Menanggapi hal itu, Zainut Tauhid mengaku sepakat dengan usulan Ace. Ia pun akan mulai memprioritaskan para tokoh agama yang terdampak Covid-19.

"Karena ada ceramah yang seharusnya dipanen tidak ada lagi, karena masjid ada pembatasan. Ini saya kira kami sepakat bahwa ini mendapatkan prioritas," ujar Zainut.

"Untuk itu dari kami, kami akan memberikan perhatian secara khusus. Memberikan bantuan untuk guru ngaji, marbot, ustaz, kiai kampung dan kiai kota juga," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com