Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Menteri BUMN Sebut Manajemen Krisis Penanganan Covid-19 Kurang Efektif

Kompas.com - 06/05/2020, 13:04 WIB
Dani Prabowo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng menilai, pola manajemen krisis yang dilakukan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 kurang efektif.

Ada dua hal yang ia soroti, yakni terkait semakin banyaknya jumlah pasien positif yang dilaporkan masuk ke rumah sakit dan pola pengendalian yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Baca juga: Jokowi: Mei, Kurva Pasien Covid-19 Harus Sudah Menurun, Apa Pun Caranya

"Yang menangani peningkatan jumlah masyarakat yang sakit ini, itu menurut saya belum efektif. Karena, masih banyak yang masuk dibandingkan yang keluar dari rumah sakit, baik yang meninggal atau sembuh," kata Tanri dalam webinar yang diselenggarakan LP3ES, Rabu (6/5/2020).

Ia menuturkan, meski saat ini jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sudah jauh lebih banyak yang meninggal dunia, namun mortality rate kasus Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi bila dibandingkan dengan negara lain di kawasan ASEAN.

"Kita masih 7,46 persen, dibandingkan Malaysia hanya 1,7 persen, Thailand 1,5 persen, Singapura 0,1 persen. Jadi berarti ada yang salah atau tidak efektif di dalam pengelolaan orang-orang yang sudah terinfeksi virus ini di rumah sakit," kata Tanri.

Baca juga: Keyakinan Pemerintah Pandemi Covid-19 Mulai Mereda di Bulan Juli

Hingga 5 Mei 2020, jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes polymerase chain reaction (PCR) mencapai 12.071 orang, setelah bertambah 484 orang dalam kurun 24 jam.

Sementara, akumulasi jumlah kasus pasien yang keluar dari rumah sakit baik karena sembuh setelah menjalani dua kali tes PCR maupun yang dinyatakan meninggal dunia mencapai 251 orang.

"Ini berarti kurvanya tetap meningkat," tutur dia.

Baca juga: Klaim Pemerintah soal Turunnya Laju Penambahan Pasien Positif Covid-19

Sementara terkait pola pengendalian yang dilakukan Gugus Tugas, menurut Tanri, masih terdapat pola komunikasi yang kurang efekti. Hal itu disebabkan ketua Gugus Tugas yang dipegang oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.

Sementara, penanganan Covid-19 yang berada di rumah sakit menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan, yang memang mengetahui seluruh kebutuhan, tata kelola dan segala aturan yang ada di dalamnya.

"Kalau saya, pasti akan ubah strukturnya. Pimpinan tertinggi itu langsung komunikasi atau bekerja sama dengan Kepala BNPB dan Menkes. Dengan demikian organisasinya flat," ujarnya.

"Organisasi yang flat itu akan mengakibatkan pengambilan keputusan yang cepat, birokrasi di-cut dalam kondisi krisis," imbuh dia.

Baca juga: UPDATE 5 Mei: Sebaran 484 Kasus Baru Covid-19, Terbanyak di DKI Jakarta

Tanri memahami bahwa persoalan Covid-19 merupakan persoalan baru yang menimbulkan krisis multidimensi, baik di bidang kesehatan maupun ekonomi, yang tak hanya dialami Indonesia tetapi seluruh dunia.

Oleh karena itu, ia mengingatkan, agar pemerintah segera memperbaiki manajemen krisis yang diterapkan, sehingga penanganan dan pengendalian Covid-19 di Tanah Air lebih maksimal.

"Ini penting sekali. Karena persepsi masyarakat khususnya pelaku ekonomi, bilamana penanganan daripada Covid-19 tidak efektif, maka akan pengaruhi secara psikologis intensi mereka terhadap investasi. Bahkan sudah kita amati ada capital flight," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com