Hal ini sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo yang meminta supaya pengujian sampel tes Covid-19 dilakukan secara masif.
"Kita akan berusaha semaksimal mungkin agar setidaknya kita mampu untuk melaksanakan 10.000 tes per hari dalam konteks tes PCR realtime yang menggunakan swab dari hidung dan tenggorokan," kata Yuri.
Baca juga: Jubir Pemerintah: Kita Semaksimal Mungkin untuk Bisa 10.000 Tes Covid-19 Per Hari
Terhitung sejak akhir Desember 2019 hingga hari ini, pemerintah baru melakukan tes Covid-19 ke 75.157 spesimen dari 59.409 orang.
Artinya, hingga empat bulan tes berjalan, target 10.000 tes per hari belum tercapai.
Namun demikian, Yuri optimistis, target tersebut dapat dicapai lantaran pemerintah telah mendistribusikan lebih dari 436.000 reagen atau cairan yang digunakan untuk mendukung pengujian tes PCR.
"Sampai dengan saat ini, untuk reagen pemeriksaan PCR ke seluruh Indonesia telah terdistribusi ke lebih dari 436.000," ujar Yuri.
"Ini menjadi kunci bahwa kita bisa melaksanakan tes untuk bisa mencapai 10.000 lebih dari pemeriksaan PCR setiap hari di seluruh Indonesia," kata dia.
Baca juga: RI Terima 479.000 Reagen dari Korsel dan China untuk Tes Covid-19
Yuri berharap, ke depan pemerintah mampu memproduksi reagen secara mandiri untuk dapat mempercepat pelaksanaan tes.
"Bertahap secara infrastruktur nantinya kita akan berusaha untuk mampu memproduksi secara mandiri reagen, perangkat untuk kepentingan tes," ujar dia.
Yuri menyebutkan, tes Covid-19 dilakukan terhadap kelompok-kelompok yang mempunyai riwayat kontak dekat dengan pasien Covid-19. Tes juga dilakukan terhadap para tenaga kesehatan.
Hal ini demi mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.
Layanan telemedicine
Sementara itu, pemerintah juga mengimbau masyarakat menggunakan layanan konsultasi medis berbasis online atau yang biasa disebut telemedicine untuk mencegah penularan Covid-19.
Yuri mengatakan, sampai saat ini sudah ada 300.000 pengguna telemedicine.
Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Masyarakat Diimbau Gunakan Telemedicine untuk Konsultasi Medis
"Data yang kita dapatkan sampai dengan saat ini, sudah lebih dari 300.000 masyarakat yang sudah memanfaatkan layanan telemedicine ini," kata Yuri.
Ia juga mengatakan, sekarang ini sudah ada 12 perusahan kesehatan digital yang bisa menjadi bagian dari telemedicine.
Oleh karena itu, Yuri berharap masyarakat dapat memaksimalkan layanan telemedicine untuk mengurangi potensi penularan Covid-19.
"Inilah harapan dari hari ke hari, nanti akan semakin meningkat sehingga kita bisa lebih memudahkan di dalam kaitannya dengan layanan konsultasi medis," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.