JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penularan virus corona atau Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.
Berdasarkan data pemerintah hingga Senin (27/4/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan 214 pasien Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Dengan demikian, total ada 9.096 kasus Covid-19 sejak kasus ini diumumkan untuk kali pertama pada 2 Maret 2020.
"Konfirmasi kasus positif yang baru ada 214 orang, sehingga totalnya ada 9.096 orang," ucap juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin sore.
Data yang sama juga menunjukkan penambahan 44 pasien sembuh setelah menjalani dua kali pemeriksaan.
Total pasien yang sembuh dari Covid-19 hingga saat ini ada 1.151 orang.
Namun, Yuri juga mengungkapkan kabar duka dengan masih adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Dalam sehari, terdapat penambahan 22 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Penambahan ini menyebabkan total pasien yang meninggal dunia setelah dinyatakan positif terjangkit virus corona menjadi 765 orang.
Adapun konfirmasi kasus positif didapatkan dari pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR).
Sejauh ini, pemerintah menyatakan sudah melakukan pemeriksaan 75.157 spesimen milik 59.409 orang yang menjalaninya.
Dengan demikian, satu orang bisa diperiksa lebih dari satu kali untuk diambil spesimennya.
Dari 59.409 orang, terdapat 9.096 yang hasilnya positif dan 50.313 yang hasilnya negatif.
10.000 tes Covid-19 per hari
Pemerintah juga terus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melakukan 10.000 tes Covid-19 per hari.
Hal ini sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo yang meminta supaya pengujian sampel tes Covid-19 dilakukan secara masif.
"Kita akan berusaha semaksimal mungkin agar setidaknya kita mampu untuk melaksanakan 10.000 tes per hari dalam konteks tes PCR realtime yang menggunakan swab dari hidung dan tenggorokan," kata Yuri.
Terhitung sejak akhir Desember 2019 hingga hari ini, pemerintah baru melakukan tes Covid-19 ke 75.157 spesimen dari 59.409 orang.
Artinya, hingga empat bulan tes berjalan, target 10.000 tes per hari belum tercapai.
Namun demikian, Yuri optimistis, target tersebut dapat dicapai lantaran pemerintah telah mendistribusikan lebih dari 436.000 reagen atau cairan yang digunakan untuk mendukung pengujian tes PCR.
"Sampai dengan saat ini, untuk reagen pemeriksaan PCR ke seluruh Indonesia telah terdistribusi ke lebih dari 436.000," ujar Yuri.
"Ini menjadi kunci bahwa kita bisa melaksanakan tes untuk bisa mencapai 10.000 lebih dari pemeriksaan PCR setiap hari di seluruh Indonesia," kata dia.
Yuri berharap, ke depan pemerintah mampu memproduksi reagen secara mandiri untuk dapat mempercepat pelaksanaan tes.
"Bertahap secara infrastruktur nantinya kita akan berusaha untuk mampu memproduksi secara mandiri reagen, perangkat untuk kepentingan tes," ujar dia.
Yuri menyebutkan, tes Covid-19 dilakukan terhadap kelompok-kelompok yang mempunyai riwayat kontak dekat dengan pasien Covid-19. Tes juga dilakukan terhadap para tenaga kesehatan.
Hal ini demi mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.
Layanan telemedicine
Sementara itu, pemerintah juga mengimbau masyarakat menggunakan layanan konsultasi medis berbasis online atau yang biasa disebut telemedicine untuk mencegah penularan Covid-19.
Yuri mengatakan, sampai saat ini sudah ada 300.000 pengguna telemedicine.
"Data yang kita dapatkan sampai dengan saat ini, sudah lebih dari 300.000 masyarakat yang sudah memanfaatkan layanan telemedicine ini," kata Yuri.
Ia juga mengatakan, sekarang ini sudah ada 12 perusahan kesehatan digital yang bisa menjadi bagian dari telemedicine.
Oleh karena itu, Yuri berharap masyarakat dapat memaksimalkan layanan telemedicine untuk mengurangi potensi penularan Covid-19.
"Inilah harapan dari hari ke hari, nanti akan semakin meningkat sehingga kita bisa lebih memudahkan di dalam kaitannya dengan layanan konsultasi medis," lanjut dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/28/06274121/9096-kasus-covid-19-di-indonesia-dan-target-10000-tes-pcr-per-hari