Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2020, 19:52 WIB
Penulis Devina Halim
|
Editor Krisiandi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan stok beras aman hingga hari raya Idul Fitri nanti. 

“Bulan puasa dan Idul Fitri semua dalam kendali yang cukup aman,” kata Syahrul melalui siaran langsung pada akun YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu.

Perhitungan tersebut didasari pada tiga skenario atau pendekatan, yaitu optimistis, moderat, dan pesimistis.

Baca juga: Stok Beras Jatim Aman Hadapi Pandemi Corona dan Ramadhan

Berdasarkan neraca pangan nasional, Syahrul menuturkan, carry over stok beras sebanyak 3,5 juta ton pada Februari 2020.

Dengan pendekatan optimistis, pihaknya memperkirakan produksi beras selama Februari-Mei 2020 sebanyak 12,4 juta ton. Sementara, prediksi kebutuhan beras selama periode tersebut 7,6 juta ton.

“Maka tersedia 8 juta ton lebih sisanya, jadi kita masih punya over stock 8 juta ton. Itu kalau kita lihat optimisnya,” ujarnya.

Dalam skenario moderat, perkiraan produksi diturunkan sebesar empat persen menjadi sekitar 11 juta ton. Pasokan beras ditambah carry over sebanyak 3,5 juta ton.

Sementara, prediksi konsumsi beras di periode yang sama menjadi 8 juta ton. Dengan begitu, stok beras pada Mei 2020 diprediksi masih tersisa 7 juta ton.

Selanjutnya, stok beras nasional pun masih tersisa 6 juta ton jika dihitung dengan skenario pesimis.

Baca juga: Buwas: Stok Beras di Bulog Capai 1,41 Juta Ton

“Kalau kita mau pesimis, kita punya stok 3,5 juta ton, ada produksi 11,2 juta ton, perkiraan kita naikkan kebutuhan kita menjadi 8,3 juta ton, maka masih tersedia 6 juta ton sampai dengan akhir Mei 2020,” ucap dia.

Menurut Syahrul, data tersebut sudah dibandingkan dengan data dari satelit, sistem pusat data Agriculture War Room (AWR), serta laporan 400 kabupaten melalui video conference.

Ia mengatakan, hasilnya kurang lebih sama dengan prediksi tersebut. Maka dari itu, Kementan meyakini stok beras nasional mencukupi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tanggal 11 Juni Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Juni Memperingati Hari Apa?

Nasional
BERITA FOTO: Megawati Ingin Ganjar Ditampilkan Otentik, Sosok Dekat dengan Rakyat

BERITA FOTO: Megawati Ingin Ganjar Ditampilkan Otentik, Sosok Dekat dengan Rakyat

Nasional
BERITA FOTO: Puan Bacakan Hasil Rakernas PDI-P, Menangkan Ganjar Sebagai Presiden di 2024

BERITA FOTO: Puan Bacakan Hasil Rakernas PDI-P, Menangkan Ganjar Sebagai Presiden di 2024

Nasional
BERITA FOTO: Puan Bocorkan Strategi Kampanye PDI-P di Pemilu 2024

BERITA FOTO: Puan Bocorkan Strategi Kampanye PDI-P di Pemilu 2024

Nasional
RUU Kesehatan Dikhawatirkan Tak Dapat Perhatian Penuh karena Kesibukan Pemilu 2024

RUU Kesehatan Dikhawatirkan Tak Dapat Perhatian Penuh karena Kesibukan Pemilu 2024

Nasional
Penyidik Polri Bantah Terima Suap Atas Perkara yang Dikondisikan AKBP Bambang Kayun

Penyidik Polri Bantah Terima Suap Atas Perkara yang Dikondisikan AKBP Bambang Kayun

Nasional
RUU Kesehatan Diharapkan Atur Pelayanan Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

RUU Kesehatan Diharapkan Atur Pelayanan Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

Nasional
RUU Kesehatan Dinilai Perlu Menerapkan Perspektif Keadilan Gender, Ini Alasannya

RUU Kesehatan Dinilai Perlu Menerapkan Perspektif Keadilan Gender, Ini Alasannya

Nasional
Megawati Minta Kader PDI-P Citrakan Ganjar Menyatu dengan Rakyat

Megawati Minta Kader PDI-P Citrakan Ganjar Menyatu dengan Rakyat

Nasional
Wapres Enggan Komentari Penolakan Proposal Prabowo Soal Perdamaian Rusia-Ukraina

Wapres Enggan Komentari Penolakan Proposal Prabowo Soal Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Respons Kepala Bappenas, Wapres Yakin Prevalensi Stunting Turun 2024

Respons Kepala Bappenas, Wapres Yakin Prevalensi Stunting Turun 2024

Nasional
Calon Investor IKN Dijanjikan 'Tax Holiday' Lebihi Rata-rata Demi Tarik Investasi

Calon Investor IKN Dijanjikan "Tax Holiday" Lebihi Rata-rata Demi Tarik Investasi

Nasional
Peredaran Oli Palsu di Jatim Terungkap, Omzet Pelaku Rp 20 M Per Bulan

Peredaran Oli Palsu di Jatim Terungkap, Omzet Pelaku Rp 20 M Per Bulan

Nasional
PKS Anggap Wajar Ada Partai yang Ngotot Kadernya Harus Jadi Cawapres Anies, tapi...

PKS Anggap Wajar Ada Partai yang Ngotot Kadernya Harus Jadi Cawapres Anies, tapi...

Nasional
Megawati: yang Tidak Mengakui Pancasila Jangan Hidup di Indonesia

Megawati: yang Tidak Mengakui Pancasila Jangan Hidup di Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com