Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eva Kusuma Sundari
Ketua Kaukus Pancasila

Ketua Kaukus Pancasila, Koordinator Institut Sarinah

Perempuan dalam Pingitan Pandemi Corona

Kompas.com - 23/04/2020, 18:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ada pula Ita F Nadia dengan gerakan Solidaritas Pangan Jogja yang mampu mendorong partisipasi banyak pihak untuk bergotong royong menghidupkan delapan dapur umum di seputar DIY.

Ada pula Farha Cicik dari Jember yang menyelamati ibu-ibu pengangguran untuk menjahit serta berjualan masker dan kue.

Atau, Dewi Hutabarat yang melalui Koperasi Benih KOBETA berjuang menggalang dana dan mendistribusikan sembako ke kelompok masyarakat yg tidak terjamah bansos.

Sasaran bantuan komunitas Dewi bahkan menjangaku kalangan terkucilkan. Ada dari mereka adalah seniman jalanan, anak-anak punk, waria, dan kelompok disabilitas.

Aksi sosial ini sekaligus mengusung agenda menata jalur distribusi komoditas sembako untuk melawan mafia perdagangan yang kerap melambungkan harga demi keuntungan di luar kewajaran.

Kartini di masa pandemi

Ada banyak lagi perempuan yang memainkan peran penyelamatan komunitas secara luar biasa yang sepatutnya dilibatkan BNPB untuk mengefektifkan kerja BNPB.

Selain akan lebih inklusif, kerja BNPB akan pula lebih akurat karena perspektif lebih luas dengan pendekatan ini, misal terkait isu kelompok rentan kekerasan dan potensi konflik.

Para perempuan ini mewarisi jiwa petarung Kartini saat mengakali pingitan. Bukannya menjadi kerdil, mereka justru mengalami transformasi dari Perwati menjadi Dewi Durga dengan membuat gerakan sosial di masa pingitan pandemi.

Banyak kesaktian terpendam ditunjukkan di masa darurat, layaknya tangan-tangan yang mencerminkan multi-kecerdasan melampaui kekuatan otot dan tulang.

Sama seperti Kartini, mereka terdorong menyelesaikan masalah kebangsaan dan bekerja dengan kekuatan dan kelembutan penuh kasih sayang kepada semua orang. Tanpa pilih kasih.

Para Kartini masa pandemi ini adalah manusia merdeka karena berpikiran merdeka, berjiwa merdeka jauh di atas kepentingan pribadi.

Para Perempuan ini adalah satu dari dua sayap Garuda, warna merah dari bendera sang saka, serta rantai bulat dalam sila peri kemanusiaan Pancasila.

Mereka nyata berkontribusi bagi NKRI, menyelamatkan keluarga dan bangsa di setiap masa. Sayang saja kalau hanya dilihat sebelah mata.

Seperti kata Islam (dan Sukarno), perempuan adalah tiang keluarga, tiang bangsa, bahkan tiang dunia. Mereka CEO multitalenta, tetapi distigma sebaliknya.

Pengabaian terhadap kekuatan dan potensi perempuan hanya akan membawa kerugian pada bangsa. Tanpa mereka, kita menghilangkan kesempatan untuk lebih maju dan sejahtera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Nasional
Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Nasional
Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Nasional
Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Nasional
Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com